20. CURIGESYEN

28.1K 4.9K 649
                                    

Jangan lupa stream Gimme-Gimme by NCT 127 di Youtube ya teman-teman. SUNGCHAN FOR NEW INKIGAYO MC!!! Tapi emang begitu Jaehyun diumumin leave Inkigayo aku udah ada feeling bakal digantiin Sungchan sih. Kek nggak mungkin banget Inkigayo nganggurin manusia secakep Sungchan hahaha. Jujur aja di antara semua idol yang debut tahun 2020 ya visual Sungchan memimpin. Apalagi Sungchan juga pede dan komunikatif ;)

FOLLOW IG TAEYONG : eh_ovo_nct

Happy reading
*
*
*

Sebenarnya menurut Dzaki, masalah Haura dan pacarnya tidak terlalu rumit. Cuma salah paham karena LDR. Itu sebabnya Dzaki nggak suka LDR, terlalu banyak praduga tidak bersalah. Belum lagi jarang ketemu. Beuh. Kalau ketemu cuma sebulan sekali atau dua kali ngapain pacaran? 

Tetapi dia juga sadar setiap orang punya love language yang berbeda. Lagian sekarang Dzaki merasa lebih baik dia mendengarkan saja atau sedikit memberi semangat. Cewek dengan kondisi pikiran sekalut Haura ini biasanya makin dinasehati malah makin di-deny

Jujur saja, melihat Haura galau karena cowok begini entah kenapa membuat cewek geek ini kelihatan lebih manusiawi. Dzaki akui dia emang stereotyping banget ke Haura, tapi mau gimana lagi. Abis Haura dingin banget untuk ukuran cewek 21 tahun.

"Kenapa?" Dzaki bertanya saat Haura menatapnya dengan kening yang berkerut.

"Kok lo diem aja, Kak?" tanya Haura balik.

"Lo beneran expect gue bakal kasih love advice buat lo gitu?" tanya Dzaki sambil terkekeh.

Haura mengangkat bahu. "Kali aja."

"I won't do that."

"Gue nanya boleh?" 

Dzaki mengangguk. "Apa?"

"Menurut lo Adnan beneran selingkuh nggak?" tanya Haura dengan wajah sedih.

Dzaki sekuat tenaga menahan tawa. Nggak boleh ngakak. Nggak boleh ngakak. Logikanya aja. Masa selingkuh seterang-terangan ini? Kok logika Haura jadi agak menghilang, ya? 

"Oke. Menurut gue, ya, bukan karena Adnan cowok terus gue belain dia, menurut gue dia nggak selingkuh sih. Ya oleng dikit mungkin."

"Serius dong, Kak!" Muka Haura malah makin sedih.

Dzaki tertawa. Dia menunjuk wajah Haura dengan tangan kanannya. "Jangan sok imut, Ra. Nggak cocok. Gue merinding liat muka lo gitu."

Haura berdecak kesal. Dzaki mengatupkan kedua tangannya dengan sisa tawa. "Sori sori. Tapi asli si Adnan nggak selingkuh. Pegang omongan gue."

Dzaki melihat raut sedih perlahan menghilang dari wajah Haura. Bagus. Selain menunjukkan wajah imut, menurut Dzaki Haura juga tidak cocok menunjukkan wajah sedih. Dia merasa sedikit terganggu melihat Haura murung.

"Gue nggak kebayang gue bakal gimana kalau Adnan beneran selingkuh," kata Haura tiba-tiba setelah terdiam beberapa puluh detik.

"Karena dia satu-satunya orang selain keluarga yang deket sama lo?" tebak Dzaki.

Haura mengangguk. "I'm not sure I'll get the amount of love as much as he's given to me."

Kan bisa aja ada yang bakal kasih lebih? Tetapi Dzaki menyimpan kata-kata itu di dalam hatinya saja. Kalau disampaikan yang ada Haura malah semakin overthinking. 

"Yaudah. End of conversation," Haura menghempuskan nafas. "Buang-buang waktu kalau kita terus bahas masalah gue. Sekarang kita lanjut ngerjain laporan aja."

"Yah. Cepet amat sih. Tunggu Gomgom dateng dulu deh," Dzaki meneguk minuman yang dia bawa. "Bentar lagi dia dateng pasti."

"Kak Dzaki," panggil Haura.

KERJA PRAKTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang