Hari Ibu

436 66 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!








TERIMA KASIH








HAPPY READING! 😇







          Jeongin sejak lahir sudah ditinggal mati ibunya, sehingga bocah itu tak mengenali sosok ibunya selain foto yang ditunjukan ayahnya dan cerita-cerita dari nenek dan kakak-kakaknya. Bohong jika Jeongin mengatakan tidak iri dengan teman-temannya yang masih mempunyai ibu. Dia juga ingin diurus seorang ibu, dia juga ingin merasakan masakan ibu, dia juga ingin merasakan tidur ditemani ibu. Dia juga ingin pamer ke teman-temannya dan menceritakan tentang ibunya seperti yang dilakukan teman-temannya.

          Meskipun bocah itu bersyukur masih memiliki ayah, mengingat ada seorang temannya yang tak memiliki ayah tetapi tetap saja dia haus kasih sayang seorang ibu. Sejak lahir Jeongin sudah diurus ayahnya, dibantu neneknya hingga Jeongin berumur 4 tahun. Kemudian neneknya harus kembali lagi ke Australia, tempat dimana Christopher di lahirkan mengingat masih ada ayah Chris yang perlu diurus dan adik Chris yang belum berumah tangga.

          Sepulang sekolah Chris menyadari ada yang aneh dari anak bungsunya. Jika biasanya Jeongin akan sangat bahagia jika dijemput ayahnya, kali ini dia terlihat murung. Beberapa kali malah terlihat seperti menghindar dan menjauhi ayahnya. Chris merasa heran dengan kelakuan anaknya itu sehingga akhirnya ayah muda itu memutuskan untuk membujuk putra bungsunya.

"Je, sini dulu dek" panggil Chris terhadap Jeongin yang tampak sedang bermain dengan mainannya.

          Para kakak belum pulang dari les sehingga Jeongin main sendiri. Jeongin tak menggubris panggilan papa tampannya, dia masih terlihat misuh-misuh tanpa alasan yang jelas.

"Jeongin" panggil Chris lagi. Bocah itu masih saja tak peduli. Hingga akhirnya Chris berinisiatif mendekati anaknya sembari menganggu keasyikan anaknya.

"Je kenapa sih diam aja dari tadi?. Papa ada salah apa?"

"Gapapa" jawab Jeongin singkat persis seperti cewek PMS

"Anak papa yang paling imut kenapa?. Tadi papa jemputnya gak telat tuh, terus kenapa ngambek?"

"Jeje gak ngambek pa"

"Bohong ih, daritadi papa di diemin terus" ujar Chris, Jeongin kembali terdiam

"Kenapa?. Ada yang ledekin kamu lagi?" tanya Chris, dia paham betul kalau anaknya sering di bully sama beberapa anak nakal dengan mengatakan dirinya tak punya ibu. Chris mendengar hal itu dari wali kelasnya karena Jeongin tak mau menceritakan hal tersebut padanya.

"Enggak pa"

"Cerita dong sayang" bujuk Chris sembari membelai surai lembut anaknya. Namun Jeongin masih tetap diam. Anaknya yang satu ini memang cenderung introvert dibandingkan kakak-kakaknya

"Ya udah deh kalo Jeje gak mau cerita, papa mau jemput kakak dulu ya. Jeje gak usah ikut nanti papa mau ajakin kakak-kakak makan es krim" ujar Chris berusaha membuat Jeongin agar buka mulut dengan memberi iming-iming

          Chris berpura-pura bangkit untuk mengambil ponsel serta kunci mobil, dia dapat melihat raut panik diwajah si bungsu namun Jeongin juga tampak bingung dan tetap ingin menyembunyikan 'rahasianya'

"Dah adek, jaga rumah ya"

"Papa!" pekik Jeongin akhirnya setelah melihat ayahnya hampir menutup pintu. Chris memutar tubuhnya dan mendekati anaknya

"Jeje..." lirih bocah itu masih tampak ragu

"Je, ini kan papa. Jeje bisa ngomong apa aja ke papa" kata Chris dengan lembut dan sabar

Ayam Kremes | Bang Chan Stray Kidsजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें