SHORT CHAPTER : Our Beloved Jisung

368 49 4
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf kalau misalkan aku mulai jarang aktif, ini karena aku udah memasuki semester akhir dan mulai sibuk. Kayak sekarang ini, mulai dari April sampai Agustus aku bakalan jalankan program KKN dan membuat waktu aku untuk nulis semakin dikit.

Sebisa mungkin, aku bakalan tetap update karena ide di kepalaku gak mau berhenti dan rasanya sumpek banget kalo gak dikeluarin, tapi udah gak kayak dulu lagi. Aku harap readers semuanya memaklumi ya, doakan aku biar cepet lulus. Aamiin

Atas pengertiannya, author mengucapkan terima kasih. Terlebih untuk pembaca setia book ini dari awal book ini di publish. Terima kasih banyak






Selamat Membaca












          Jisung, meskipun si sulung itu usil, ia tidak akan pernah membiarkan adik-adiknya terluka. Baginya, lebih baik dirinya yang terluka daripada adiknya yang harus terluka. Sebisa mungkin, Jisung akan melindungi adik-adiknya dari bahaya, meskipun itu harus mengorbankan keselamatannya sendiri. Hal itu lah yang membuat Chris bangga pada putra sulungnya itu, adik-adiknya pun menyayangi kakaknya karena hal itu.

          Bukan sekali-dua kali Jisung melakukan hal refleks hanya untuk melindungi adik-adiknya. Ia pernah terkilir hanya karena menyelamatkan Felix dari kejaran anjing. Ia juga pernah masuk ke parit ketika naik sepeda hanya untuk menghindari Jeongin yang saat itu baru belajar berjalan. Dia juga rela memberikan apapun untuk adik-adiknya, termasuk jatah es krimnya ketika es krim milik Seungmin jatuh. Tapi baginya, ia tidak apa-apa selama adik-adiknya baik-baik saja.

          Seperti biasa, keluarga kecil ini akan membersihkan rumah dihari Minggu. Chris memang sengaja membuat peraturan seperti itu agar anaknya mandiri dan senantiasa menjaga kebersihan rumah, sekaligus memberikan ART-nya hari libur yang bisa ia pakai untuk menghabiskan waktu dengan keluarganya.

"Lix manjat gih"

"Ih kamu aja lah. Kan kamu abang"

"Justru karena aku abang, kamu yang manjat. Bersihin sarang laba-laba diatas, aku yang pegangin kursinya"

"Lu kenapa sih kalo yang susah-susah aja pasti jadiin gue tumbal" ujar Felix, kali ini sudah tak memakai aku-kamu sebagai pelampiasan rasa kesalnya

          Dengan masih bersungut-sungut, Felix menaiki kursi yang sudah ditumpuk tak lupa membawa sapu agar bisa menjangkau sarang laba-laba yang cukup tinggi. Felix mulai menyapu langit-langit, tetapi tiba-tiba ada seekor laba-laba yang cukup besar turun dengan jaringnya dan mendarat dihidung Felix. Karena kaget, Felix berteriak sebelum akhirnya refleks meloncat. Jisung sadar dengan keadaan Felix, berusaha untuk menangkap Felix agar tak langsung menghantam lantai.

          Namun, karena ukuran tubuh mereka yang tak jauh berbeda, membuat Jisung pun limbung dan kepalanya langsung menghantam lantai, belum lagi bibirnya yang terbentur kening Felix hingga tergigit. Tak lupa juga kursi yang tadi mereka tumpuk menimpa kaki Jisung.

"Suara apa itu?" itu suara Chris yan mendekati tempat keduanya berada

"Jisung! Felix!" pekik Chris panik. Felix langsung bangkit, disusul Jisung

"Kak Jisung gak apa-apa?" tanya Felix khawatir

"Aku gak apa-apa. Kamu tadi loncat tiba-tiba, gak ada yang sakit kan?" tanya Jisung, tetapi ekspresinya tak bisa dibohongi, beberapa kali bocah itu meringis menahan sakit

"Bibir kak Jisung berdarah, tadi aku juga denger kepala kakak bentur lantai" Felix makin panik ketika melihat bibir Jisung

"Gapapa Lix, seriusan. Sakitnya dikit doang kok" jawab Jisung meyakinkan

"Kalian ngapain kok bisa jatuh?"

"Bersihin sarang laba-laba pa" jawab Jisung

"Terus Felix liat laba-laba gedeee banget. Felix kaget, terus jatoh" sambung Felix

"Udah, gak usah manjat-manjat, biar papa aja yang bersihkan nanti" ujar Chris

"Iya pa" ujar keduanya, Jisung hendak menggeser kursi, tapi Chris melihat langkah Jisung yang terseok

"Kaki kamu kenapa?" tanya Chris

"Ketimpa kursi pa, gapapa kok. Palingan bentar lagi kakinya sembuh" jawab Jisung. Chris langsung jongkok dan melihat kondisi kaki Jisung. Bagian tulang kering bocah itu mulai membiru karena memar.

"Ini biru loh, kamu masih bilang gapapa?" tanya Chris khawatir

"Ini salah Jisung pa, tadi Jisung suruh Felix manjat. Bagian Felix lebih bahaya, jadi gak masalah kalo Jisung luka, yang penting Felix baik-baik aja" jelas Jisung

"Kak, maaf ya. Gara-gara Felix, kakak jadi luka"

"Gapapa Lix, maafin aku juga ya udah nyuruh kamu manjat. Harusnya aku yang manjat"

"Ya udah, Jisung bantu Jeje nge lap keramik sama foto aja sana. Kaki kamu lagi sakit, gak usah kerja yang berat-berat" titah Chris

"Felix pa?"

"Felix bantuin Seungmin nyiram tanaman ya, Seungmin lagi nyapu halaman tuh"

          Jisung segera keluar dari kamar triplets dan turun kebawah dengan langkah yang sedikit terseok. Begitupun Felix yang langsung pergi menuju halaman, dimana Seungmin berada. Chris memandangi foto almarhum istrinya di meja belajar triplets. Matanya berubah menjadi sendu.

"Jisung persis kamu, rela terluka asalkan orang lain enggak. Seandainya kamu masih hidup" Chris bermonolog sebelum akhirnya meninggalkan kamar triplet dan kembali pada pekerjaannya










Geby A.M

8/4/21










Aduhhh aku nulis apaan?. Ide ini tiba-tiba banget munculnya, gara-gara liat Kingdom kemaren 😭. Pas pre-recording Felix sama Jisung gak sengaja saling tabrakan pas choreo, terus Felix minta maaf dan Jisung bilang gapapa. Yang bikin mewek pas Jisung bilang "Aku gapapa kalo terluka, tapi Felix banyak melakukan gerakan rumit. Aku khawatir dia terluka" Author terharu banget disitu 😭, kenapa Han Jisung sebaik itu, padahal udah jelas itu sakit banget. Tapi dia malah khawatirin Felix. Huhuhu

Jadi maapkeun kalo part ini gajelas, karena emang inspirasinya dari situ. Semoga kalian suka

Dan kalo suka, jangan lupa bintangnya qaqa, dan komen juga yaaaa

Terima kasih^^

Ayam Kremes | Bang Chan Stray KidsWhere stories live. Discover now