SPECIAL CHAPTER

677 96 4
                                    

Hai readerdeul, maaf udah hampir 3 minggu aku gak update. Tugas kuliah aku bener-bener numpuk dan minggu ini adalah minggu UTS. Tapi kemarin aku sempetin bikin chapter ini. Semoga kesalahan aku ketebus yaaa

Sekali lagi aku bener-bener minta maaf *deepbow

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN YAAA. HARGAI KERJA KERAS AKU. TERIMA KASIH <3

          Karena wabah yang melanda dimana-mana, akhirnya Chris beserta anak-anaknya harus mengisolasi diri mereka dan berusaha untuk tidak kemana-mana. Anak-anaknya pun sudah dirumahkan oleh pihak sekolah dan menggunakan sistem Belajar Dirumah. Begitupun Chris yang Bekerja Dari Rumah. Cafe dan Restoran yang dimilikinya tidak sepenuhnya tutup karena Pandemi, syukurlah Chris sudah lama menjalin kerja sama dengan kurir antar makanan sehingga dia bisa tetap membuka restorannya untuk Take Away ataupun pesan dari aplikasi. Sudah hampir sebulan, Chris banyak menghabiskan waktu dengan anaknya, dia pun akhirnya jadi bisa lebih banyak mengawasi anak-anaknya belajar khususnya Jeongin.

           Selama sebulan ini pula Chris sebisa mungkin tidak mengajak anak-anaknya keluar rumah ketika ada keperluan. Bahkan jika biasanya Chris akan membawa anaknya ikut belanja bulanan, tidak untuk kali ini. Dia akan pergi belanja sendiri. Tapi tampaknya, semua anaknya mulai merasa bosan karena karantina dirumah, terlebih Chris tahu betul dengan tugas sekolah yang diberikan guru mereka melalui daring bukan main-main banyaknya. Bahkan, Seungmin yang notabenenya anak Chris yang paling rajin kini mulai mengeluh dengan tugas yang diberikan.

           Sejujurnya Chris ingin sekali mengajak keempat buah hatinya untuk pergi refreshing sejenak meskipun itu hanya pergi ke taman kota. Tapi apalah daya, pemerintah tidak membenarkan untuk keluar rumah jika bukan sesuatu yang penting.

"Pa, liat deh ini" Felix menyodorkan ponsel pintarnya dihadapan sang ayah

"Apa lix?"

"Kasian pah, banyak yang kelaparan selama lockdown ini, banyak orang kecil yang dagangannya gak laku juga" ujar Felix meyakinkan sang papa

           Chris melihat video yang ditunjukan anaknya itu, hatinya merasa iba. Di hidupnya yang terbilang sudah enak ini kadang dia masih lupa untuk bersyukur. Dia jadi malu pada dirinya sendiri. Saat awal-awal pandemi berlangsung, Chris memang sudah mendonorkan bantuan baik berupa uang ataupun barang-barang yang dibagikan secara langsung seperti masker dan hand sanitizer. Tapi kali ini Chris merasa tergerak lagi untuk melakukan kebaikan.

"Pah, kita bagi-bagiin makanan yuk, sembako buat mereka. Ini kan juga bulan baik" ajak Felix

"Iya, ayo kita berbagi" Chris langsung saja menyetujui permintaan Felix. Felix memang anaknya dengan hati yang paling mudah tersentuh

           Mulai hari itu, Chris menyisihkan sedikit keuntungan dari bisnisnya setiap hari selama seminggu ditambah uang tabungannya yang sudah lama dia simpan untuk membeli sembako agar bisa dibagikan. Bahkan keempat anaknya terlihat antusias akan hal itu dan ikut memberikan tabungan mereka.

           Meskipun awalnya Chris melarang, tetapi anak-anaknya bersikeras untuk ikut membagikan sembako yang sudah Chris dan karyawan Cafe miliknya bungkus dengan kantung plastik dengan ukuran dan isi yang sama. Akhirnya, Chris mengajak keempat putranya untuk membagikan sembako pada orang-orang kurang mampu. Hitung-hitung sekalian mengajak mereka keluar agar tidak bosan dirumah dan mengajarkan tentang kebaikan pula.

           Chris membawa semua anaknya, tentu saja semuanya dipakaikan masker karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Sisa kantung plastik dibagasi mobil tinggal sedikit, keluarga kecil ini sudah berkeliling daritadi membagikan sembako pada orang-orang yang menurut mereka membutuhkan. Bahkan Chris juga membelikan makanan yang sudah siap dimakan beserta air mineral untuk para Tunawisma yang anak-anaknya temui.

Ayam Kremes | Bang Chan Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang