04 ● ALSON

31.5K 4.4K 1K
                                    

Yang masii sekolah absen cobaa ❤❤

Besok daring ya? Ada yang ulangan gak?

Jangan lupa pencet bintang ya ✨🧡

Happy reading ✨

• JS •
.
.
.

SEKITAR dua puluh menit sang Bunda berkutat didapur dibantu oleh Bi Asti--asisten rumah tangga mereka yang sudah bekerja dari Satria belum lahir.

Tak butuh waktu lama hingga seluruh hidangan tersaji pada meja makan berukuran lumayan besar ini, sudah terlihat Samudra dengan pakaian rapihnya duduk tepat diujung meja. Sedangkan Satria yang sudah fokus berkutat pada ponselnya berada disamping ayah nya.

Bela menaruh piring besar berisi sayur sop. Maniknya menatap pintu kamar bercat putih yang berada dilantai dua, "ALEA!" teriaknya, "SARAPAN DULU, BURUAN TURUN!"

"Dia masih belum kepikiran mau kuliah dimana, Bun?" tanya Satria membuka suara.

Bela menggidikkan bahunya. "Biarin aja, terserah dia mau kuliah dimana. Dari pada Bunda paksa buat daftar sekarang, nanti malah gak nyambung anaknya. Percuma aja kan,"

Alea berbeda tiga tahun dari Satria. Tahun kemarin adalah kelulusan kakak tersayangnya itu, namun Alea memilih untuk cuti sampai tahun depan, katanya mau dewasain diri sekaligus milih tempat yang cocok untuknya.

Bela dan Samudra tentu hanya bisa mendukung keputusan anak sulung mereka.

"Suara kamu abis nanti teriak mulu, Yang." tegur Samudra.

"Kalo gak diteriakin gak turun, pasti begadang lagi nontonin drama korea,"

"Enak aja--" Dengan pakaian tidurnya Alea berjalan menuju bangku disamping Satria. "Aku abis telfonan sama temen, tadi bunda teriak Alea denger kok," ujarnya memberitahu.

Bela memghembuskan nafasnya, kemudian mengangguk. "Yaudah makan dulu. Kamu jangan main hp terus Satria." lanjutnya, maniknya menatap kesal melihat Satria yang masih sibuk berkutat pada ponselnya.

Satria cengengesan, kemudian menaruh ponselnya dimeja. "Iya Bubel, siap." ucapnya sok manis. Bubel adalah singkatan, yang kepanjangannya ; Bunda Bela.

"Ceweknya banyak tuh, Bun. Makanya sibuk terus." Alea memprovokasi Bela, membuat Satria mendelik kearahnya.

"Cowok lo juga banyak. Ngaca dulu makanya."

"Dih, ngebalikin fakta. Semalem ngapain ketawa-ketawa kaya orang gila, telfonan kan lo?"

"Kepoan banget jadi cewek. Pindahin aja kamar Alea pah, jangan disamping Satria."

"Idih, ngambekan banget jadi cowok. Kamar gue disitu duluan, kamar lo aja sana yang pindah."

"Lo kan kakak, ngalah lah sama adek."

"Pembelajaran dari mana, tuh? Adek yang nurut sama Kakak. Gak ada sejarahnya kakak yang nurut sama adek."

"Sia--- aw!"

Samudra menjitak kedua kepala anaknya, "Kalo mau berantem jangan disini." omelnya. "Liat tuh Bunda matanya udah mau keluar nahan marah. Jangan bangunin macan lagi tidur." tegur Samudra, membuat Alea dan Satria sontak segera membungkam mulutnya ketika melihat Sang Bunda yang sudah naik pitam.

Mereka semua tahu Bela sangat tidak suka kalau acara makan harus terganggu dengan keributan seperti tadi. Dan ketiga manusia dimeja itu sangat tahu bagaimana jiwa macan sang Bunda ketika sudah keluar.

FAKBOY PENSIUN ( on - going ) Where stories live. Discover now