22: Terdesak

2.7K 528 39
                                    

Maaf jarang update huhuhu:'

***

(Y/n) POV

Kini aku, Shikamaru, Naruto, Chouji, Kiba, Neji, dan Lee sudah berdiri di depan gerbang. Yang akan pergi melakukan misi ini hanya aku dan kelima laki-laki itu terkecuali Lee. Kondisi laki-laki itu tidak memungkinkan untuk ikut.

"Di baris terdepan ada Kiba. Kau gunakan penciuman serta kemampuan mendeteksi keberadaan target kita."

Aku bersedekap dada lalu menatap dan memperhatikan Shikamaru yang mulai menjelaskan formasi. Dia sangat ahli untuk ini.

"Di baris kedua ada (Y/n). Kau gunakan cara bertahan mu untuk melindungi orang hang di belakang mu. Lalu di baris ketiga ada aku, jika musuh yang (Y/n) hadapi lepas, akan aku hentikan."

"Naruto, kau di baris ke empat. Kau berguna sebagai support. Di baris kelima ada Chouji. Jadi lah besar dan kuasai medan belakang. Dan terakhir Neji, kau dan Byakugang mu awasi area belakang dan kau menjadi mata terluas untuk formasi ini. Apa kalian mengerti?"

"Ya! Kami mengerti!" Kami menyahuti pertanyaan Shikamaru dengan kompak.

Yosh! Formasinya sudah di buat dan sudah di jelaskan. Kini hanya tinggal melakukan nya dan menyelesaikan. Sebelum pergi, kami sempat menoleh ke belakang untuk berpamitan pada Lee. Dia masih terlihat sedih karena tidak bisa ikut.

Aku terkekeh kemudian menghampiri nya. "Jangan sedih, aku yakin, kaki mu akan cepat membaik," ujar ku dan membuat nya mengangguk samar.

"Baiklah, kami pergi dulu ya alis tebal!!" Naruto bersuara lalu tersenyum lebar.

Saat kami sudah berjalan beberapa langkah, tiba-tiba kami mendengar suara teriakan seorang gadis dari belakang. Lantas kami menoleh dan mendapati Sakura tengah berlari menghampiri kami.

"Ada apa?" tanya ku.

Sakura menunduk dan mengatur nafas nya. Baru seaat ia ingin menjawab, perkataan nya sudah di potong oleh Shikamaru. "Kau tidak boleh ikut. Kami berenam sudah lebih dari cukup. Jika kau ikut, itu hanya akan merepotkan. Tugas mu sudah selesai kan? Jika kau memaksa untuk ikut, aku akan tetap melarang mu. Bahkan kau tidak bisa mencegah Sasuke untuk pergi dari desa kemarin malam kan?"

Semua terdiam saat Shikamaru berbicara tanpa cela. Dia benar dan hal itu membuat Sakura menunduk dalam dan mulai menangis. Aku menatap nya dalam diam, dia terlihat sedih sekali.

"Naruto ...." Panggil Sakura dengan lirih.

Naruto yang tadinya menunduk kini mendongak dan menatap Sakura. "Aku mohon, ini janji seumur hidup. Aku mohon, aku mohon bawa Sasuke-kun kembali! Aku mohon."

Wushhh!

Angin berembus bersamaan kalimat terakhir terucapkan. Aku melirik Naruto, si payah itu terlihat berbeda. Aku tau, Naruto menyukai Sakura dan selalu di abaikan oleh gadis itu. Namun, aku yakin, Naruto bukan lah orang yang selalu memaksa kan kehendak nya. Dan aku yakin, Naruto juga tidak akan memaksa kan perasaan Sakura pada nya.

Ck, jatuh cinta itu rumit dan payah!

Ku lihat Naruto tersenyum lebar dengan mata yang menyipit dan ibu jari yang terancung ke depan. "Sudah pasti! Aku tau kalau Sakura-chan sangat tersiksa dan aku berjanji akan membawa si brengsek itu pulang."

Ah, kau payah Naruto. Kau menyedihkan karena mencintai orang yang jelas mencintai orang lain. Aku terkekeh kemudian memasukkan kedua tangan ku ke dalam saku celana ku. Aku menatap Sakura dan berkata. "Kami akan melakukan semampu kami Sakura. Jika saja Sasuke tidak berhasil kami bawa pulang hari ini, aku yakin masih ada keesokan hari. Sasuke akan kembali, jadi, kau tenang saja ya?"

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 || Naruto Various ✔︎Where stories live. Discover now