6: Arti

3.4K 682 78
                                    

Y/n = Your name

***

Hari ini, aku, Tenji, dan Azumi setuju untuk berlatih di tempat biasa. Kami akan mengasah kemampuan kami untuk ujian Chunnin yang akan di laksanakan lusa. Waktu untuk ujian Chunnin semakin dekat dan aku harus serius dalam latihan.

Selain tes tertulis, nanti akan di laksanakan tes fisik. Kalau masalah tes tertulis atau pun fisik sih aku tidak terlalu khawatir, hanya saja aku khawatir dengan Azumi. Aku takut jika Azumi tidak bisa lolos di bagian tes fisik.

Dan sampai sekarang pun, hubungan ku dengan Azumi masih belum membaik. Bahkan saat aku bertanya apa masalah nya, dia selalu membentak ku dan menepis tangan ku dengan kasar. Bukan kah itu menyebalkan dan payah?

Baiklah, selain Naruto, Tenji, Hana-sensei, Azumi juga termasuk dalam deretan orang payah di dalam kamus ku. Dia payah dalam mengutarakan alasannya.

"Kau jangan terlalu banyak melamun (Y/n)!"

Seruan Tenji membuat ku tersadar dari lamunanku. Lalu aku cengengesan dan beralih merangkul nya. "Ya ya ya, serterah."

Dan aku dapat mendengar dumelan sinis dari Azumi. Apa dia cemburu? Kenapa dia berlebihan? Aku hanya merangkul Tenji dan itu wajar bagi ku. Aku dan Tenji berteman baik, bahkan Tenji secara terang-terangan mengatakan kalau aku adalah rival yang pas untuk nya.

"Baiklah, sekarang kita akan berlatih berjalan di air." Tenji mulai menjelaskan materi latihan yang akan kami lakukan hari ini.

Kami bertiga berdiri berjejer lalu menatap air sungai yang mengalir dengan tenang. Kami akan berlatih tanpa Hana-sensei untuk kali ini. Dia sedang sibuk mempersiapkan tempat untuk ujian Chunnin.

"Bukan kah itu terlalu mudah?" tanya ku.

Sewaktu di akademi, materi itu sudah di pelajari berkali-kali dan ku rasa, itu tidak perlu.

"Maksud ku bukan kita, tetapi Azumi. Kita berdua akan melatih Azumi berjalan di air."

Aku melirik Azumi sekilas lalu aku bisa melihat ekspresi sedih dari Azumi. Apa pernyataan dari Tenji membuat nya sakit hati? Namun, itu bisa saja terjadi.

Aku terkekeh, "bukan hanya Azumi yang tidak bisa. Aku juga tidak bisa," ujar ku, sekedar untuk membuat Azumi semangat.

Mungkin semangat nya bisa tumbuh jika melihat ku tidak bisa sesuatu. Bagaimana pun aku juga ingin hubungan ku dengan Azumi membaik. Memiliki musuh tidak mengenakan dan aku tidak mau Azumi menjadi musuh ku.

Jujur saja, aku sebenarnya tidak ahli dalam membuat seseorang bersemangat. Tapi, setidaknya aku sudah mencoba. Cih, aku ini payah sekali!

Namun, semuanya tidak sesuai bayangan ku. Azumi malah memaki ku dengan kalimat-kalimat menyebalkan miliknya.

"Kau tidak usah sok tidak bisa deh! Aku tau kalau kau itu bisa!"

Ck, dia ini. Kenapa Azumi seperti ini?

"Kau ini kenapa sih?! Selalu berkata kasar pada ku?" tanya ku.

"Karena kau pantas mendapatkan nya!" jawab Azumi dengan tatapan tajam.

Aku berdecak lalu bersidekap dada. "Kalau aku memang pantas mendapatkannya, coba katakan alasannya!" sentak ku.

Namun, Azumi hanya berdiam diri saja. Tidak ada niatan untuk membuka mulutnya. Selalu saja seperti itu. Lalu Azumi membuang wajahnya dan berlalu menuju tepi sungai. Dia mengabaikan ku.

"Apa kau iri dengan ku?" Mulut ku sudah gatal ingin mengatakan ini dan aku tidak bisa menahannya.

"Jaga bicaramu!" bentak Azumi sembari berbalik dan menatap ku sengit.

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 || Naruto Various ✔︎Where stories live. Discover now