17: Payah

2.7K 615 72
                                    

Huhuhuhu aku update:v

Bentar, ini kan cuman cerita have fun, jadi gak usah di bawa serius ya.

Vote dan komen jangan lupa ya!!!!
Tandai typo jika ada.

***

Kini, Tubuh Tenji sudah menyatu dengan tanah. Beberapa penduduk yang hadir mulai berpulangan termasuk beberapa genin angkatan nya. Bahkan, Hana yang merupakan Jounin pengawas tim mereka tidak henti-henti nya menyalahkan diri nya atas keterlambatan nya. Mungkin, jika ia bisa datang lebih cepat lagi semua nya masih baik-baik saja.

"Maaf kan aku, Tenji." (Y/n) bergumam sambil memejamkan mata nya yang sudah sembab itu dan mengepal kedua tangan nya kuat.

"Kami pulang dulu, (Y/n)."

(Y/n) menganguk singkat saat suara Sakura dan yang lain terdengar di telinga nya. Kini hanya tinggal (Y/n) dan kedua orang tua Tenji.

"Maafkan aku paman, bibi. Karena ku, anak kalian berdua seperti ini." (Y/n) berujar dengan kepala yang tertunduk dalam dan penuh penyesalan.

Hingga saat tangan besar menyentuh kepala nya, (Y/n) mendongak. "Perlu aku akui kalau ini sangat berat bagi ku dan juga istri ku. Kami kehilangan putra yang kami sayangi. Putra kami satu-satu nya telah tiada. Dia mati di tangan kedua wanita yang ia sayangngi setelah ibu nya. Tapi, ini semua adalah langkah yang ia pilih. Ia menghalangi kalian dan berniat untuk mencegah pertengkaran semakin parah. Aku bangga pada nya."

(Y/n) kembali menunduk dan dalam sekejap mata, air mata (Y/n) kembali tumpah. Rasa bersalah yang ia miliki semakin menjadi-jadi. Bagaiman pun saat ini, ia adalah seorang pembunuh.

"Kau tidak perlu merasa bersalah (Y/n)-chan, Tenji melakukan ini karena keinginan nya sendiri kan? Ini sudah takdir." (Y/n) kembali mendongak saat Ibu Tenji berbicara.

Setelah itu, kedua orang tua Tenji berdiri dan berlalu pergi meninggalkan (Y/n) seorang diri. (Y/n) berjalan mendekat lalu berdiri tepat di depan makam Tenji.

Dada nya terasa sesak dan perih saat melihat makam Tenji. Rasa bersalah nya pun semakin menjadi-jadi. "Selama ini, aku selalu mengatai setiap orang payah. Padahal, aku sendiri payah, sangat payah!"

"Aku tidak bisa menyelamatkan kakek ku, aku tidak bisa mencegat Azumi, dan aku, malah membunuh mu. Aku sangat payah!"

"Ku mohon, maaf kan aku Tenji. Maaf kan aku. Ku mohon."

Entah sudah yang keberapa kali nya kalimat itu ia lontarkan. (Y/n) mendongak dan menatap langit pagi yang cerah. Ia jadi teringat dengan pembicaraan konyol yang Tenji dan diri nya lontarkan dulu.

"Hei, berhubung kita sudah satu tim, tidak ada salah nya kan kita saling mengenal?"

"Aku (Y/n) Sarutobi dan aku warga Konoha."

"Bukan begitu! Maksud ku, hobi, kesukaan, dan tujuan mu menjadi Shinobi apa?"

"Mmmm hobi ku, mungkin mengambil dango milik Konohamaru tanpa izin, lalu kesukaan ku adalah mengoleksi aksesoris yang berkilap dan tujuan ku menjadi seorang Shinobi adalah ... kakek ku. Lalu, bagaimana dengan mu?"

"Kalau aku, aku sangat hobi berlatih dengan keras dan kesukaan ku ...."

"A-ku, menyukai salah satu anggota tim ini."

"Siapa? Aku atau Azumi?"

"Az-... Az ...."

"Azumi?"

"Nah!"

"Apa jatuh cinta seindah itu?"

"Iya! Bahkan orang dingin sekalipun bisa berubah karena jatuh cinta!"

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 || Naruto Various ✔︎Where stories live. Discover now