Lisa menghela napas, tanpa sadar ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi twitter. Ya, memang kalo perasaannya lagi drama ini terlebih tentang Taeyong, Lisa langsung lari ke akun menfess kampusnya, berniat untuk menceritakan perasaannya di sana. Tepatnya lagi, menfess Universitas Dery itu ia jadikan buku diary nya.
Namun, ketika ia mulai mengetikkan pesan yang ingin ia sampaikan, ia tersentak ketika Taeyong menyentuh pundaknya. Segera ia menyimpan ponselnya dan menatap Taeyong.
“Kenapa?”
“Lo balik naik apa?”
Lisa menunjuk sepeda motornya yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri.
Taeyong mengangguk melihatnya. Kemudian ia diam sesaat, menggaruk tenguknya dengan tatapan ragu.
“Lo laper nggak?”
Lisa mengerjap sesaat. “Kenapa emangnya?”
Taeyong menipiskan bibir. Ia mengalihkan wajah sesaat, menggerutu dalam benak atas jawaban dingin Lisa.
Sebenarnya, Lisa tidak berniat untuk mengeluarkan kata seperti itu, hanya saja Taeyong yang merasa begitu.
“Gue laper soalnya, mau makan tapi males sendiri.”
Lisa terdiam. Dalam hati sudah koar-koar tak menentu. Lisa memang niatnya ingin makan dulu sebelum pulang, lalu Taeyong yang sepertinya mengajaknya makan bersama.
Denger nggak?
Getaran dada Lisa.
Maksudnya jantung Lisa, bukan yang lain.
“Lo mau makan apa emangnya?”
“Ayam geprek.”
Lisa terdiam, tetapi lagi-lagi benaknya terus berkoar.
Kenapa sih kebetulannya bikin seneng?!!!
“Ayam geprek Eri?”
“Eh lo tau?”
Lisa mengangguk. “Gue sering ke sana ... hm kalau gitu ayo.”
Taeyong tersenyum lebar yang membuat Lisa lekas berbalik dan menuju sepeda motornya. Begitupun Taeyong setelahnya.
Selang beberapa saat, kala Lisa sudah berada di atas motornya dengan helm yang sudah terpakai dan siap untuk menancap gas. Taeyong mendekati dengan nmek nya. Membuka helm dan berucap, “Lo duluan, gue di belakang.”
Tanpa sepatah kata, Lisa pun memutar gas motornya.
💌💌
Taeyong menghela napas keras. Ia menoleh pada Lisa yang tengah membuka helm dengan posisi masih di atas motor cewek itu. Sedang dia bersiap untuk melepas jaket.
Ia kesal, karena sejak tadi di jalan jantungnya terasa rollercoaster karena Lisa. Ya gimana enggak? Lisa ugal-ugalan sekali naik motor. Bikin Taeyong yang liatin di belakang harus mengumpat dalam hati.
“Lo kalo naik motor ugal-ugalan gitu ya? Kalo ada jalan rusak harusnya pelan, atau nggak dihindari dari jauh, ini enggak, lo malah ngehindar pas jalan rusaknya tepat di depan, meliuk dadakan gitu. Nggak tau apa di sebelah lo truk? Mau kelindes lu?”
Lisa mengerjap bingung. Tiba-tiba diomelin begitu siapa yang nggak bingung?
“Apa? Ada truk sebelah gue?”
“Iya!” seru Taeyong sebal. “Lo nggak liat? Nggak merhatiin? Lo tidur?”
Lisa meringis. Ia benar-benar tak mengingat kalau tadi ada sebelahan sama truk. Karena sepanjang jalan, dia sibuk bernyanyi.
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
💌secret admirer (8)💌
Start from the beginning
