35. Epilog

1.4K 70 31
                                    

Mengenai anak laki laki kemarin,namanya memang benar Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mengenai anak laki laki kemarin,namanya memang benar Taehyung. Lengkapnya Kang Taehyung. Aku,Jennie Kim adalah seorang istri sah dari Kang Daniel. Kami menikah empat tahun silam,dan sudah dikaruniai dua anak. Kang Taehyung dan putri kecil kami Kang Ruby.

Aku tersenyum melihat anak laki lakikku bermain riang bersama papanya. Jujur,aku tidak tahu apa aku mencintai Kang Daniel atau tidak. Aku memang bahagia,tapi sebab bahagiaku adalah kehadiran putra putri kami. Mereka lucu sekali.

Aku teringat keinginanku sewaktu SMA. Hidup bersama hingga tua bersama Taehyung. Kini,itu hanya angan angan semu. Terhitung 10 tahun sejak kejadian itu. Dan bodohnya,aku tidak bisa melupakannya begitu saja. Apa aku sudah gila?! Sudah bersuami tapi masih memikirkan lelaki lain.

"Mau makan ramen?" Kang Daniel menawari,aku menggeleng.

"No,aku sudah kenyang." Jawabku. Tiba tiba Ruby merengek. Padahal dia baru saja meminum ASI-ku dan tertidur lima menit yang lalu. Aku menepuk nepuk bokongnya,menenangkan anakku yang mungkin sedang mimpi buruk. Ruby lucu sekali. Wajahnya dan matanya mirip sepertiku,sementara  bibirnya agak tebal seperti papanya. Kata mama,tingkah Ruby mirip sepertiku saat bayi. Ruby bayi yang tenang,dia tidak pernah rewel soal apapun. Mungkin sesekali dia akan menangis saat sedang mimpi buruk.

"Mau ke dalam saja? Sepertinya Ruby ingin tidur dikasur," aku mengangguk. Namun aku berjengit kaget ketika Daniel mencuri satu kecupan dibibirku. "Terima kasih."

Entah dia berterima kasih untuk apa,aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Jujur,aku canggung sekali berada didekatnya. Katakan saja tidak nyaman. Ya,faktanya begitu. Tapi Daniel adalah suamiku,bukankah aku harus melayaninya dengan baik? Aku sudah berjanji dihadapan Tuhan.

Apa sebaiknya,aku belajar mencintai pria itu?

"Papaa,nanti ayo beli es krim!" Anak laki lakiku berujar lantang ketika hendak menendang bola.

Aku yang hendak pergi ke dalam,mendadak ingin melihat lagi interaksi anak dan papanya. Menenangkan. Ternyata setelah menjadi ibu,bahagia itu sederhana. Melihat anak tumbuh dengan baik dan akur bersama papanya,adalah pemandangan paling indah dalam hidupku.

Percayalah,kalian akan merasakan itu semua saat sudah menjadi seorang ibu nanti.

"Oppa,ajak Taehyung masuk,hujan akan turun sebentar lagi." Ujarku saat teringat ramalan cuaca hari ini. Taehyung cemberut. Dia masih belum puas bermain ternyata,padahal sudah bermain sejak pagi.

"Ayo,Taehyung! Nanti kita main video game di dalam." Bujuk sang papa. Akhirnya anak sulung kami menerbitkan senyumnya,mengangguk semangat,dan berlari menghampiri sang papa.

Hangat sekali rasanya.

"Mama,kata Papa besok adalah hari istimewa,memang iya?"

Senyumku luntur. Tapi secepat itu kurubah rautku menjadi sebaik mungkin,aku tidak mau Taehyung melihatku bersedih. Memang ya,besok adalah hari peringatan kematian Kim Taehyung yang ke sepuluh. Seperti tahun tahun sebelumnya,aku selalu pergi ke makam Taehyung dengan membawa bunga Lily dan menangis selama nyaris dua jam. Tapi sepertinya,tahun ini tidak akan kulakukan. Aku tidak akan menangis. Mungkin,aku hanya akan bercerita tentang tumbuh kembang Ruby dan Taehyung.

[✔] Choose You | Revenge and the pastWhere stories live. Discover now