12. Scenario

796 137 2
                                    

Jennie Kim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jennie Kim

"Terserah!"

Aku mengarahkan sendok berisi bubur itu ke mulut Taehyung. Tapi dia enggan membuka mulut. Akhirnya aku meletakkan mangkuk bubur itu ke nakas dan berniat bermain ponsel karena kesal dengan Taehyung.

Dia menatapku bingung. Tapi aku tidak peduli. Aku segara beranjak. Menyalakan ponselku yang mati,mungkin batrainya sudah penuh karena aku men-charge nya sejak satu jam yang lalu.

22 panggilan tak terjawab
3 pesan belum dibaca

8:15 AM

Aku membuka aplikasi kakaotalk dengan cemas. Ini hari minggu,13 Oktober,dan aku baru ingat bahwa Jimin mengundangku ke pestanya. Ya Tuhan aku juga belum menyiapkan kado sama sekali. Aku terlalu fokus dengan Taehyung sampai melupakan janjiku. Ini buruk. Jimin pasti kecewa.

Jennie,kau dimana?
Tidak jadi datang ya,tidak apa apa kalau begitu.
Tapi kau dimana? Apa ada masalah?
8:15 AM

Jimin,kau ada dimana?
Maaf,aku terlambat
Tapi aku akan kesana sebentar lagi,kuharap pestanya masih berlangsung
2:01 PM

"Damn,I forget it."

Aku terlambat empat jam. Ini buruk sekali. Aku segera menyambar ransel dan memasukkan ponselku. Sebelum pergi aku menyempatkan berpesan pada Taehyung.

"Habiskan makananmu Tae! Aku ada urusan sebentar."

Aku memutuskan naik taksi. Jarak rumah sakit dan kafe lumayan jauh. Butuh satu jam untukku sampai disana.

Dan ketika sampai,kafe tampak sepi. Lenggang. Seperti tidak pernah ada pesta sebelumnya. Aku segera memasuki kafe itu,membuat loncengnya berdenting karena bergesekkan dengan pintu. Kafe ini sederhana,berlatarkan dipinggir jalan besar. Interiornya juga bagus.

Astaga,kenapa aku malah membahas tampilan kafe ini? Itu tidak penting. Yang terpenting sekarang adalah keberadaan Park Jimin.

Aku menghampiri pelayan kafe,bukan untuk memesan minuman,melainkan menanyakan reservasi tempat atas nama Park Jimin. Tapi kata pelayan tidak ada orang yang mereservasi tempat sejak seminggu terakhir.

Aku makin bingung. Aku mengecek ponsel. Barangkali pesanku dibalas olehnya. Tapi tidak! Jimin bahkan belum membacanya.

Aku mencoba menghubunginya,tapi suara operator yang membalasnya. Astaga,aku memang bodoh. Malah menangisi Taehyung,sementara Jimin kubiarkan menunggu disini.

[✔] Choose You | Revenge and the pastWhere stories live. Discover now