19. Dead Note

742 101 18
                                    

"Kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kakak...jangan pergi! Hiks,Kak Jaehyun."

Aku duduk dilantai,menatap guci berisi abu Kak Jaehyun dengan nanar. Dia sudah pergi. Tanpa ucapan selamat tinggal atau permintaan apapun.

Aku merasakan rangkulan lembut dipundakku,aku masih terisak. Tapi Taehyung langsung menenggelamkan kepalaku didadanya. Rasanya hangat. Tapi masih sangat menyakitkan ketika mengingat fakta bahwa Kak Jaehyun sudah pergi.

Kenapa Kak Jaehyun meninggalkanku secepat ini? Kenapa dia membiarkanku menghadapi papa seorang diri. Kenapa?! Kenapa Tuhan berlaku tidak adil padaku. Kenapa Tuhan mengambil satu satunya pelindung yang kupunya. Kenapa?!

Aku makin terisak ketika mengingat kenangan kami sewaktu kecil. Aku masih ingat,bahwa Kak Jaehyun adalah satu satunya teman yang kupunya saat itu. Aku--merindukan Kak Jaehyun.

"Jennie..."

Taehyung menangkup pipiku. Dia memandangi wajahku yang sembab,kemudian mengecup belah bibirku begitu lembut.

"Aku ada disini,jangan khawatir."

Air mataku semakin deras mengalir,tapi Taehyung dengan telaten menghapusnya,"Jangan menangis,Kak Jaehyun pasti sedih melihat adiknya terus menangis."

"Tae,kakakku--hiks,dia pergi...."

Taehyung kembali memelukku,mengusap lembut suraiku sambil menggumamkan kata 'jangan menangis' berkali kali. Tapi tidak bisa! Aku tidak bisa berhenti menangis. Air mataku tidak bisa kutahan,semuanya tumpah.

Tadi pagi,ada seseorang yang datang ke rumah dan memberitahukan keadaan Kak Jaehyun. Mobilnya meledak dan-

Akh! Aku tidak mampu melanjutkan.

Buru buru aku dan bibi Song pergi ke rumah sakit dengan derai air mata yang tidak berhenti mengalir. Kini aku terlalu rapuh. Barang berdiri saja rasanya tak sanggup.

Jadi ini yang dirasakan Taehyung ketika Kak Seokjin tiada?

Rasanya amat menyakitkan.

"Tae--kau juga merasakannya?"

Taehyung diam. Matanya masih menatapku dengan sendu. Kemudian kepalanya mengangguk pelan.

"Sakit. Tapi jauh lebih sakit karena aku tidak mampu menangkap pelakunya. Kak Seokjin pasti tidak tenang karena Jungkook masih berkeliaran bebas diluar sana."

"Kenapa-dia setega itu?!"

Aku menarik nafas. Menguatkan diri.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang