21. Fact

561 84 4
                                    

Lets change

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lets change......



"Ada hal yang tidak bisa dipaksakan didunia ini,Park Lili."

"I know,but...."

"Kamu hanya perlu berdamai sama masa lalu,kalaupun dendam kamu terbalaskan,orang tua kita tetap tidak bisa kembali lagi. Pikirkan baik baik..."

"Kak,mereka harus tanggung jawab!"

Park Jimin menghela nafas,"Biar polisi yang mengambil alih Lili,jangan ikut campur! Kakak khawatir."

Park Jimin menenangkan adiknya yang tengah kalut. Dia sudah tahu bahwa Lili dan Jungkook tengah menyekap Rosè,sepupu mereka. Jimin sudah berusaha mati matian membujuk adiknya agar berhenti,tapi Park Lili tetap keras kepala. Dia bersikeras membalaskan semua dendam yang ia pendam selama 10 tahun.

Park Lili terlalu sesak menahannya. Ia tidak ingin menunggu lebih lama lagi.

"Polisi? Kak...aku tidak pernah percaya dengan mereka."

"Kakak mohon.."

Lili tersenyum miring,"Kakak mau bunuh diri lagi? Silahkan—lagipula kakak tidak akan pernah tega meninggalkanku sendiri 'kan."

Jimin bungkam. Benar! Usahanya tempo lalu memang hanya untuk menakut-nakuti Lili. Tapi niat Park Jimin sudah bulat,ia akan melakukan apapun demi adiknya. Park Jimin tidak ingin melihat adiknya terluka.

Tapi,kenapa Lili sangat keras kepala?

"Kalau begitu,jangan mengusik keluarga Jennie. Lakukan apapun semaumu,tapi jangan buat hidup Jennie menderita."

Lili tertawa hambar,"Kak,tujuanku adalah membalaskan dendam pada Kim Hae In dan Kim Sejeong. Aku tidak bisa membiarkan Hae In bahagia dengan anaknya,Kim Jennie juga harus menderita!"

Jimin menggebrak meja,"JANGAN PERNAH SENTUH KELUARGANYA!!!!"

Lili terdiam. Terkejut dengan reaksi sang kakak. Gadis itu buru buru lari ke kamar dan mengambil jarum suntik. Sosok kakaknya yang lain begitu membahayakan. Padahal,dia sudah lama tidak muncul lagi. Apa hanya karena Jennie,sosok itu—

"Park Lili! Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau menyentuh gadisku barang seinci!" Sentak sang kakak sambil melempar barang apapun yang terlihat matanya. Demi Tuhan! Park Jimin terlihat begitu mengerikan. Matanya berkilat merah,wajahnya memerah,nafasnya pun pendek pendek.

Park Lili buru buru mengisi suntik dengan sebuah obat dilaci meja belajarnya. Terlalu buru buru hingga obat cair itu tumpah kemana mana. Lili mencoba menetralkan nafasnya,dalam kondisi seperti ini dia harus tenang.

[✔] Choose You | Revenge and the pastWhere stories live. Discover now