ElyXiOn - Episode 13

247 57 24
                                    


______________________________________

Pria paruh baya itu membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa nyeri. Ia baru tersadar setelah dua hari tidak sadarkan diri. Tulang ekornya terasa kaku. Bagaimana tidak, ia tidur dengan posisi duduk di lantai dingin dan tidak beralasakan tikar selembarpun.

Kedua tangannya diikat ke belakang. Kedua kakinya diselonjorkan. Ia mengedarkan pandangan, banyak kardus-kardus di sekitarnya.

Pikirnya, ia sedang berada di sebuah gudang saat ini.

Perutnya bergemuruh, suara khas dari seseorang yang kelaparan. Tapi pria itu sangat butuh air sekarang. Tenggorokannya sangat kering.

"Air ...." rintihnya. Suaranya serak, tercekat.

Seseorang bisa menahan lapar, tetapi tidak bisa menahan haus.

Suara seseorang membuka pintu terdengar dari belakang pria itu. Ia menoleh, melihat kelima orang yang membuatnya seperti ini.

Mereka masih mengenakan seragam sekolah. Tetapi, dua di antara mereka tampak rapi, tidak urakan seperti ketiganya.

Pria itu tampak familier dengan seragam itu. Ia hafal betul bentuk logo sekolah yang berada di lengan kanan.

"Kalian ...." suaranya terputus. Tenggorokannya sangat kering. Ia sangat membutuhkan air.

Salah satu dari mereka yang berpakaian rapi mendekat. Mengeluarkan sebotol air mineral dan memberikannya pada pria itu.

"Gimana cara dia minumnya? Kan tangannya masih diiket gitu," ujar seorang anak laki-laki berpakaian rapi lainnya. Anak itu mendekat, melepaskan ikatan pria itu. Ada bekas yang tertinggal di sana. Warnanya kebiruan, mungkin karena sudah dua hari.

Pria itu langsung meraih botol air mineral dan menenggaknya hingga habis. Sedikit lega. Sedikit terasa sakit saat meminumnya, sebab ia meminumnya dengan tidak sabaran.

"Kalian keluar duluan. Gue mau ngomong sama dia."

Mereka mengikuti interupsinya, meninggalkan gudang itu.

"Saya punya adik, kan?"

.

Ayo pecahkan teka-teki, dengan baca ElyXiOn setiap hari^...^

.

"Enggak, ah. Kapok gue." Atika melipat tangan di dada. Cowok di depannya turun dari atas motor. Berdiri di hadapannya.

"Kapok kenapa, lo?"

"Gue gak mau diarak lagi sama anak-anak Geng lo, kayak kemarin," ketusnya. Atika melangkah pergi. Baru beberapa langkah, tangannya dicekal oleh cowok itu.

"Mau pulang bareng siapa, lo?" cowok itu menaikkan alisnya.

Atika menatap sekitar, sudah lumayan sepi. Atika juga tidak terlalu kenal dengan mereka semua. Hanya tersisa anak-anak ElyXiOn yang masih duduk di atas motor mereka masing-masing di parkiran.

"Bisa naik Angkot." finalnya. Gadis itu melangkah lagi.

Kaisar membiarkannya. Melihatnya menjauh dari situ.

Seseorang yang sedang setengah berlari, menyenggol bahunya. Orang itu adalah Akbar yang sedang menggendong Elia yang sedang pingsan.

Tentu Atika juga melihatnya, jaraknya tidak terlalu jauh. Atika menoleh sebab teman Elia sedikit heboh.

ElyXiOn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang