ElyXiOn - Episode 9

291 109 25
                                    

📌 Baca part sebelumnya

Jika ada kesalahan kata, atau tidak sesuai KBBI mohon diingatkan. Selamat membaca, terima kasih.

Yang belom follow Author, difollow ya ^^
______________________________________

Sulit terucap.
.

Dekat pintu masuk siswa, Kaisar dan Atika berdiri berhadapan. Dalam jarak 2 langkah, Kaisar menatap lekat sosok gadis di depannya. Atika tampak seperti ingin mengatakan sesuatu yang serius.

"Ngomong apa sih? Penting banget?" tanya Kaisar, ia memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Atika menghela napas, "Lo mau berantem sama kak Arka?"

Kaisar menautkan alisnya, "Hah?"

"Gue denger, lo mau bales kak Arka, bener?"

Kaisar memijat pelipisnya pelan, mengerti maksud Atika. Pikirnya, Atika pasti tahu hal ini dari Anaya.

"Menurut lo? Gue se bodoh itu, berantem di sekolah?"

Atika diam mendengar jawaban Kaisar.

"Terserah lo, yang penting jangan di sekolah! Ngerepotin!" ketusnya.

Kaisar menaikkan sebelah alisnya.

Dalam hati, Atika merutuki diri sendiri. Kalimat yang ia ucap bukan kalimat yang sudah ia susun sepanjang jam pelajaran tadi. Atika khawatir Kaisar akan berpikir bahwa dirinya sangat tidak jelas. Sungguh, Atika sudah memikirkan matang-matang kalimat yang akan diucap pada Kaisar. Tapi otaknya sedang tidak sinkron dengan mulutnya.

"Pokoknya, jangan bikin gue repot nantinya!" lanjutnya.

Tidak sanggup menatap wajah Kaisar, Atika berbalik, melangkah menuju ruang Osis. Menahan malu. 

Saat ini adalah saat-saat tersibuknya. Mengurus beberapa hal untuk kelangsungan pemilihan ketua osis nanti.

"Siap, Bu Ketos!" teriak Kaisar. Atika yang sudah agak jauh, menoleh. Dilihatnya wajah Kaisar yang sumringah di sana, lalu cowok itu pergi ke parkiran anak-anak ElyXiOn.

Berjalan 15 meter, Atika sudah sampai di pintu ruang Osis. Gadis itu mendapati Akbar dengan tangan dilipat di dada. Tatapannya tajam, mengintimidasi.

Atika merasa bersalah, meminta maaf. Ia melirik seluruh tubuhnya, takut ada sesuatu yang kurang. Tapi tidak.

Akbar kemudian tersenyum. Senyum manis yang  Atika kagumi. Segala sesuatu yang menyangkut Akbar, Atika suka itu.

"Bagus," ujarnya. Tangan yang terlipat di dada, kini dimasukkan ke saku celana. Akbar sangat cool di mata Atika.

"Maksudnya, Kak?"

"Bagus, lo udah mulai deket sama Kaisar. Jadi, lebih enak buat lo minta dia bubarin Gengnya." jelas Akbar.

Atika sedikit tidak menyetujui ucapan Akbar, sebab, ia tidak bermaksud seperti itu.

"Kak, alesan Kakak kekeuh banget pengen bubarin mereka, apa sih?"

Akbar seperti sedang memikirkan jawaban yang pas. Wajahnya seperti bingung.

"Karena ...."

"Eh, buruan masuk! Mau cepet pulang, nggak?"

Ucapan Akbar terputus oleh seruan Ganesha yang sudah ambil posisi untuk memulai rapat.

Mereka berdua masuk, menyisakan tanda tanya besar dalam benak Atika.

ElyXiOn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang