ElyXiOn - Episode 3

711 248 24
                                    

Pertengkaran kecil yang menyenangkan.

.


Setelah membereskan tempat tidur, Atika langsung mengambil wudhu dan melaksanakan sholat shubuh.

Dalam do'anya, Atika memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan pulang kepada Ayahnya, meminta diberi kesehatan untuk dirinya dan Ibunya, serta dimurahkan rezekinya. Terakhir, Atika meminta untuk dirinya sendiri, meminta untuk diberikan kesempatan mendapat juara 1 semester ini.

Atika menyiapkan sarapan, menu nasi goreng. Ibunya harus ke Toko pagi-pagi sekali, jadi, tugas Atika lah yang membuat sarapan untuk mereka berdua.

Atika menatap tiga piring nasi goreng yang sudah ditata rapi di meja makan. Butiran air bening menumpuk di pelupuk mata.

Alasan membuat tiga porsi adalah, Atika yakin Ayahnya akan pulang suatu saat nanti dan memakan sarapannya. Walaupun sampai saat ini Atika selalu melihat satu piring itu tersisa dengan keadaan utuh.

Tidak ingin berlarut dengan kesedihan, Atika langsung menyiapkan diri untuk ke sekolah. Setelah dua hari kemarin, hari ini adalah hari terakhir masa MPLS untuk peserta didik baru.

Mengambil beberapa buku sesuai jadwal hari ini, Atika memperhatikan baik-baik buku Fisika yang tergeletak di meja. Tiba-tiba banyangan wajah menyebalkan muncul samar-samar di situ. Ekspresi wajah yang selalu meremehkan Atika. Dia benci itu.

Semua yang berhubungan dengan Kaisar selalu menyebalkan!

Setelah menutup resleting tas, Atika langsung mengambil sepatu dan memakainya di kursi kayu depan rumah. Tadi Anaya mengabari sudah On The Way. Benar saja, 5 menit Atika menunggu, Anaya tiba dengan Motor maticnya.

Membuka kaca helm bogonya, Anaya menyapa, "Pagi!"

"Pagi!" Atika langsung mengambil alih helm yang di gantung di depan dan memakainya.

"Hari ini lo yang nyetir deh, gue ngantuk abis nonton semalem," Anaya mundur ke belakang sambil cengengesan. Gadis itu juga sama seperti Atika, suka menonton drama Korea. Bedanya, Anaya lebih leluasa menonton dengan laptopnya. Sedangkan Atika hanya memakai ponselnya.

Atika bukan tidak ingin, Ibu tirinya juga tidak pelit. Hanya saja, Atika mengerti keaadaan, sebab Toko sedang sepi pembeli.

Atika mulai menjalankan motor matic itu dengan kecepatan sedang. Jarak rumahnya ke sekolah memakan waktu sekitar 15 menit.

..

Motor-motor besar itu sudah berbaris rapi di parkiran. Warna dominan hitam, ada beberapa yang bercampur merah dengan pola bergaris.

Motor berwarna paling polos adalah motor milik Kaisar. Di samping kanan-kirinya adalah milik Dio dan Revian, dengan warna sama.

Dari kejauhan, mereka melihat Chandra dan Tio memasuki gerbang dan menuju parkiran mereka.

Revian melambai ke arah mereka, "Ohayou, Onii-Chan!"

Chandra dan Tio yang baru sampai langsung melepas helm, wajah mereka menampilkan ekspresi jijik mendengar sapaan Revian.

Menunjukkan vissual tampan mereka. Chandra Mahendra yang berambut sedikit coklat dan ikal bagian atas, berkulit putih dan tinggi 171 centi meter. Hal yang unik dari Chandra adalah senyumnya. Saat melihat bibir Chandra yang sedang senyum, kalian seperti melihat huruf M dan W di sana.

"Geli gue, Rev! Stop nunjukin muka bawang lo, jijik! Iwh," Chandra merinding sendiri di tempat. Tio hanya terkekeh mendengar ucapan Chandra. Sementara Kaisar dan Dio diam dengan gaya cool yang paripurna.

ElyXiOn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang