9.Ruangan ProPlayer cantik.

Start from the beginning
                                    

•••

Pagi ini langit Australia begitu cerah,begitu pula dengan Lily yang sudah bangun sedari tadi subuh bersama dengan Alice,Cinta,dan Jeslyn. Semalam saat mereka merayakan kemenangan Lily,Gavin sempat mengusulkan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata wahana untuk seru seru an,dan semua pun menyetujui.

Sekarang sudah pukul 08.00 waktu Australia,dan mereka akan berangkat pada pukul 09.00.
Semua terfokus pada ponsel nya sendiri,dan beberapa menit kemudian suara ketukan pun membuat semuanya mengalihkan pandangan.

”Lo aja deh yang buka Jes.” Ucap Lily. Dikarenakan Alice sedang membuat tiktok menanggapi komentar komentar netizen,dan Cinta sedang mengetik cerita baru nya,katanya sih biar waktunya gak terbuang sia sia,jadi ia gunakan untuk mengetik saja.

Setelah itu Jeslyn mengangguk dan segera beranjak dari duduk nya untuk membukakan pintu.

Ceklekk..

Terlihat sudah ada Rayyan,Gavin,Aksa,Rei,dan Gerry.
Mereka masuk dengan mengucapkan salam. Alice yang melihat sang kekasih datang pun langsung berdiri mendekati Gavin. Sedangkan Lily masih berdiri canggung menatap Rayyan. Sejujurnya lily masih gugup.

Tanpa basa basi Rayyan pun mendekati Lily dan menyapanya.

“Hai.” Ucap Rayyan. Tentu Lily kebingungan,melihat ekspresi Rayyan yang biasa biasa saja seperti mereka memang sudah bertemu lama.

Tak mau kalah,tentu Lily pun juga menanggapi dengan ekspresi biasa biasa saja juga.

“Iya kenapa.” Balas Lily.

Rayyan terdiam sebentar,kemudian dia bersuara.

“Gue mau nyobain main game diruangan pro player cantik dong.” Ucap Rayyan menggoda. Lily yang mendengar pun pipi nya seketika memerah.

“Boleh.” Ucap Lily dengan senang hati.

Sebenarnya tidak banyak yang sedang dibawa Lily sekarang,karena koleksi koleksi nya dirumah bahkan jauh lebih banyak. dan Lily juga hanya membawa 4 buah komputer,6 buah headphone,dan 2 kursi gaming.

Kini mereka sudah berada di ruangan game Lily. Melihat komputer komputer Lily,dan beberapa koleksi headphone,dan fasilitas fasilitas lainnya tentu membuat Rayyan takjub. Ini Lily,cewe biasa yang dulunya hanya bermain game karena permintaan dirinya,bukan kemauannya sendiri.

“Oke,boleh ngomong sesuatu gak?” Kini Rayyan menatap Lily yang sedang memasang headphone di kepala nya.

”Apa tuh.” Lily pun ikut menatap Rayyan.

“Lo hebat.” Ucap Rayyan seraya tersenyum,senyum yang tidak bisa diartikan.

“Banget.” Lanjutnya lagi,dan sukses membuat pipi Lily kembali seperti kepiting rebus,padahal diruangan ini ada AC yang selalu setia menyala.

“Ah..,bisa aja si kapten.” Ucap Lily dan sukses pula membuat keduanya tertawa.

“Iya ibu Negara.” Ucap Rayyan juga. Dan keduanya pun kembali tertawa. Bisa dijelaskan sedikit,dulu saat masih jamannya SMA,Lily dan Rayyan menggunakan nama kapten dan ibu negara sebagai panggilan mereka di kala bosan dengan namanya sendiri.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Where stories live. Discover now