32.Di Pecat.

11 2 0
                                    

-Happy Reading-

"ASSALAMUALAIKUM GENGSSS!" Teriak Chelsea saat memasuki rumah dengan tangan kirinya menggeret koper dan tangan kanannya menenteng beberapa paper bag yang ia letakkan di kursi ruang TV.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu." balas Cinta berjalan seraya menyeruput jus yang baru dia buat.

"Gila.., capek banget gue." ujar Chelsea seraya meregangkan tangannya dan menyenderkan badannya di sofa. Disusul Cinta yang duduk di sampingnya.

"Mana oleh oleh gue?" tanya Cinta masih menyeruput jus nya.

"Gak ada." balas Chelsea santai seraya menatap TV yang menyala. Cinta menatapnya jengah.

"Apa apa an gue gak ada!" ujar Cinta tak terima. Chelsea malah menoleh saat Lily berjalan ke arah dapur melewati mereka.

"Mau kemana Ly rapih gitu?" tanya Chelsea membuat Lily yang sedang berjalan berhenti dan menengok.

"Gue? Latihan." balas Lily santai dan kembali berjalan. Lily ke dapur mengambil kotak bekal dan ke meja makan untuk membuat roti yang akan ia bawa nanti.

Setelah selesai, 4 roti yang sudah ia berikan selai stroberi dan nanas tadi, ia taruh di Tupperware nya, Lily memasukkannya ke dalam totabag putih miliknya.

"Gue berangkat ya." pamit Lily pada Chelsea dan Cinta yang sedang berbincang.

"Oghey." balas Chelsea.

"Tiati bwang." balas Cinta. Lily hanya memberikan jempol tanda 'iya'

•••

Sesampai nya di parkiran kantor, Lily segera membawa totabag putih miliknya dan segera keluar dari mobil. Sepanjang perjalanan menuju ruangan Lily, Lily merasa tatapan orang orang sangat berbeda dengan sebelum nya. Namun Lily tetap berusaha tak menghiraukan, ia terus berjalan namun bukan keruangannya, dia melewati ruangannya sendiri.

Sesampainya di sebuah ruangan yang bertuliskan Levator boy's barulah Lily mulai mengetuknya. Lama tak ada yang membuka, akhirnya Lily memutuskan untuk pergi, namun tiba tiba seseorang memanggilnya.

"Ly? Ada apa?" itu suara Davian. Dia terkejut, setelah berita-berita tak meng enakan tentang Lily yang diperbincangkan orang-orang, Davian kira Lily sudah tak menghubungi Rayyan.

"Eh Dav, ini gue mau-

Ucapan Lily terpotong saat Diva datang.

"Dav ada Rayyan?" ujar Diva yang baru datang dengan kotak yang dia bawa, sepertinya pizza.

Davian bingung harus apa sekarang, Davian lebih baik berhadapan dengan banyak proplayer dari pada berhadapan dengan dua perempuan sekaligus. Apalagi yang satu modelan seperti Diva.

Tiba tiba seseorang yang ternyata mereka cari juga baru datang. Rayyan datang dengan wajah datar tanpa senyuman seperti dulu, dia tak berniat bertanya sedikit pun tentang apa tujuan Lily datang kesini.

"Eh mau ngapain?" tanya Davian menghadang Rayyan yang ingin masuk.

"Gue mau masuk." balas Rayyan ketus, dia masih berusaha masuk lewat samping kanan Davian membuat Davian menghadangnya lagi.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang