7.Dapat Tawaran Tournament.

29 5 0
                                    

Waktu sepertinya mendukung untuk kita segera bertemu.

"Tidur jam berapa lo berempat semalem?" Tanya Chelsea pada Cinta.

"Setengah 12." Jawab Cinta singkat seraya memakan cemilan dan menonton tv. Bisa dibilang semalam Lily,Chelsea,dan Jeslyn sudah tidur terlebih dahulu dikarenakan malas melihat ke uwuan sahabat sahabatnya.

"Terus Gladis mana?" Tanya nya lagi.

"Masih tidur." Chelsea yang tadinya santai santai saja pun terkejut.

"Hah? Sekarang jam berapa?"

"Jam 11 siang." Setelah itu Chelsea langsung berjalan ke kamar Gladis.

"Eh mau kemana?" Tanya Cinta yang masih santai dikursi,Chelsea menoleh sebentar.

"Mau bangunin kebo." Ucap Chelsea mantap. Cinta tersenyum senang.

Anjai seru nih. Ucap cinta dalam hati.

"Ikut chel.."

"Heh bangun." Ucap Chelsea yang baru masuk kamar Gladis dan langsung mengambil guling dan memukul ke wajah Gladis.

"Ih apaan sih ganggu banget." Ucap Gladis masih setengah sadar.

"Eh lo sadar gak sekarang jam berapa? Hari ini tuh jadwalnya lo masak ya anjir!" Teriak Chelsea hanya dengan satu tarikan nafas,namun Gladis tak kunjung bangun juga.

"Wah bener bener nih anak." Kemudian Chelsea berjalan mendekati kamar mandi yang berada didalam kamar Gladis,dan langsung mengambil gayung dan menyiramkan nya ke wajah Gladis.

"Banjir.." Teriak Gladis langsung bangun,dan tersadar bahwa ternyata dia disiram.

"Eh gue ini udah mandi ya." Protes Gladis,tak terima disiram seperti ini.

"Kapan lo mandi? Sholat subuh aja engga lo tadi." Kini cinta yang ikut ikutan.

"Subuh? Ini jam berapa?"

"Jam 11 siang." Teriak Chelsea di kuping Gladis.

"Waduh telat gue." Melihat Gladis yang tergesa gesa membuat Chelsea dan cinta bingung.

"Mau kemana lo,sok sibuk amat." Ucap Chelsea.

"Gue mau Mabar woi,sama Gerry kesayangan gue,aduh mana cepet handuk gue mana."

"Handuk lo udah gue rongsokin abis nya sampe bulukan gitu gak diganti." Ucap cinta santai kemudian keluar kamar dan diikuti Chelsea.

•••


"Halo pak."

"Lily,besok saya mau Levator datang ke kantor,saya mau mengetes kan tim kamu dengan Venuetor untuk perwakilan tournament besar di Australia,apa kamu bisa?"

"Ehm,iya pak bisa,segera saya menghubungi Ajeng dan yang lainnya."

"Oke kalo gitu." Panggilan diputuskan sepihak.

"Siapa?" Tanya Jeje seraya memakan cemilan.

"Pak Brata." Jawab Lily lesu.

"Kenapa? Lo mau tour lagi?" Masih fokus menonton TV,Lily hanya mengangguk.

"Yaudah lah gak papa,ngapain lesu gitu." Lily mendengus pelan.

"Kali ini tour di luar negeri." Seketika Jeje tersedak membuat Lily panik.

"Eh..ehh..kenapa lo?"

"Gila! serius? Terus lo mau?" Tanya Jeje dengan ekspresi terkejut.

"Tapi masalahnya Levator sama venuetor punya skill yang hampir sama,jadi tim gue bakal di adu dulu." Tiba tiba Chelsea dan cinta datang.

"Kenapa ngomong adu aduan? Lo berdua mau adu ayam?" Tanya Chelsea. Sedangkan Lily hanya memutar bola matanya malas.

"Ye..,orang Lily dapet tawaran tournament diluar negeri." Jawab Jeje santai,berbeda dengan Chelsea dan cinta yang terkejut.

"What?! Seriously?" Tanya Chelsea tak percaya,dan Jeje mengangguk santai.

"Lo harus mau Ly! Lo harus mau!" Paksa Chelsea menggoyang goyangkan bahu Lily.

"Heh,sangka lo mudah." Ucap Cinta yang sedari tadi diam.

"Lily itu udah jago,apalagi sih,sekalian kita bisa liburan ke luar negeri." Ucap Chelsea seraya tersenyum senyum membayangkan,namun mendapat toyoran dari cinta.

"Liburan liburan aja,pikirin job lo yang numpuk itu."

"Emang tour dimana?" Tanya Jeje. Lama Lily menjawab.

"Australia." Tanpa menunggu lama,Cinta pun langsung berbicara.

"Nah mau aja Ly!" Ucap cinta dan langsung mendapat toyoran lagi dari Chelsea.

"Yah lu juga sama aja asw." Cinta masih mengelus jidatnya.

"Ya gue mah gak kaya lo otaknya liburan aja! gue suruh Lily terima tawarannya itu kali aja Lily bisa ketemu Rayyan kan? Kan Rayyan di Australia." Jelas Cinta.

"Ah iya gue lupa,oke gue langsung kabarin anak Levator." Ucap Lily sambil memukul jidatnya.
•••

"Lily apa kamu tau kemana diva? Dan kenapa nomornya gak aktif?" Lily terdiam sebentar dan mengingat.

"Owh iya pak,diva lagi gak di Indonesia,jadi nomor yang sekarang lagi gak aktif." Jawab Lily sopan.

"Gimana ini,tournament ini akan diadakan kemungkinan 3 hari lagi,jika dia tetap tidak bisa dihubungi,saya akan kirim Tim kamu ke Australia."

"Iya pak,saya juga akan berusaha menghubungi diva secepatnya." Ucap Lily sopan.

"Saya permisi dulu pak." Lily keluar ruangan bersama dengan Ajeng,Cheryl,dan Derissa.

Setelah diluar ruangan,Lily mulai mencoba membuka ponselnya dan mencari kontak Diva. Namun tiba tiba Ajeng bersuara.

"Mending gak usah dihubungin Ly,biar kita aja yang wakilin tour nya,jadi kan gak repot repot bakal ngelawan venuetor dulu."

"Heh ya gak boleh gitu lah,kita harus fair,kalo emang kita jago,ya kita buktiin." Jawab Cheryl dan dibenari oleh derissa.

Lily mendengus pelan,sedari tadi telfonnya tidak diangkat,mungkin karena diva belum menyimpan kontak Lily,jadi dia enggan mengangkatnya. Setelah berfikir beberapa menit,akhirnya Lily memutuskan untuk mengirimi pesan.

Venuetor Diva.

Hi.
Ini Levator Lily.
Gue cuma mau kasih tau,pak Brata minta venuetor melawan Levator untuk mewakili tournament di Australia 3 hari lagi.

Tak menunggu waktu lama,notif pesan sudah muncul.

Gue gak bisa,bilang sama pak Brata,bahwa tim gue menolak ikut.

Lo yakin? Ini tournament besar dan bergengsi?

Iya.

Sesudah itu Lily tak lagi membalas pesannya.

•••

"Gimana?" Tanya Cheryl.

"Kayanya venuetor bener bener gak bisa." Jelas Lily,dan Ajeng langsung senang.

"Yes! gue yakin kok,skill kita gak jauh beda sama venuetor,yang penting kita berusaha aja dulu." Ucap Ajeng lalu mereka berempat berpelukan.

•••

Makasih yang udah baca.♥️

Jangan lupa vote.✨

Salam samyang dari author.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang