35.Keguguran.

8 1 0
                                    

-Happy Reading-

Rayyan dan Juna berdiri di depan UGD dengan perasaan khawatir. Sedari tadi Dokter tak kunjung keluar memberikan kabar. Aksa dan Gerry datang dengan tergesa-gesa saat mengetahui kabar Diva dari Rayyan tadi, dan kebetulan Rayyan membawanya di rumah sakit yang sama dengan tempat rawat Qillen.

“Gimana Ray?” tanya Gerry pada Rayyan. Rayyan hanya menggeleng. Tiba-tiba Vendo datang bersama dengan Martin, Juna sudah mengabarinya tadi.

“Apa yang terjadi sama Diva?” tanya Vendo pada Juna yang sedang duduk. Juna berdiri saat mengetahui kedatangan Vendo bersama Martin.

“Diva terkena tabrak lari Pak.” balas Juna. Khawatir di wajah Vendo semakin terlihat. Hingga akhirnya Dokter pun keluar, dengan segera mereka semua mendekat ke arah Dokter.

“Gimana keadaan anak saya dok?” tanya Vendo sangat khawatir.

“Anak bapak mengalami keguguran karena benturan yang keras di perutnya, dan sangat kekurangan darah, kebetulan stok darah B di rumah sakit ini sedang kosong.” Jelas Dokter. Membuat semua terkejut tanpa terkecuali. Keguguran?

“M-maksudnya? Anak saya keguguran? Gak mungkin dok, anak saya belum hamil.” ujar Vendo pada Dokter. Dokter tersenyum.

“Umur kehamilan anak bapak sudah hampir 2 bulan Pak.” jelas Dokter itu lagi. Vendo mematung di tempatnya. Siapa yang sudah menghamili anak nya.

“Baiklah kalau gitu saya permisi dulu, jika sudah ada pendonor darah untuk saudari Diva, tolong segera kabari kami agar kondisi nya tidak semakin parah.” ucap Dokter itu lagi. Setelah Dokter itu pergi, Vendo memukul wajah Rayyan tiba-tiba, membuat semuanya terkejut menahan Rayyan yang sudah tersungkur.

“Kamu yang menghamili anak saya kan!” ucap Vendo naik pitam. Rayyan mengernyit bingung.

“Pak tenang pak.” ujar Juna pada Vendo.

“Jangan asal tuduh dong pak! Temen saya ini gak akan sampe se nekat itu!” ucap Aksa tak terima Rayyan di tuduh seperti itu.

“Halah! Selama ini anak saya cuma suka nya sama kamu! Siapa lagi orangnya kalo bukan kamu Rayyan!” ujar Vendo lagi ingin kembali melayangkan pukulan namun di tahan oleh Rayyan.

“Anak bapak yang suka sama saya, bukan saya yang suka sama dia. Dan asal bapak tau, anak bapak itu yang udah nabrak Mama saya sampe Mama saya koma!” balas Rayyan tak terima diperlakukan seperti ini. Vendo mengepalkan tangannya kuat, dia tak bisa sepenuhnya menyalahkan Rayyan.

“Setelah saya tau kalo bapak pecat Lily dari kantor, saya memutuskan untuk undur diri dari kantor bapak.” ucap Rayyan kemudian pergi dari sana, diikuti Gerry dan Aksa. Vendo hanya diam menatap punggung tiga cowo itu yang semakin menghilang.

“Arggg!”

“Siapa yang udah hamilin Diva!” ujar Vendo. Sedangkan Martin? Dia terdiam seribu bahasa.

•••

Pagi ini Lily akan segera kerumah sakit melihat keadaan Diva, dia benar benar tak tega mendengar kabar Diva yang sampai sekarang belum sadar.

“Lily sarapan dulu nak.” ujar Natha saat melihat Lily berjalan cepat melewatinya.

“Lily sarapan diluar aja Ma, Lily pamit dulu ya..” ujar Lily kemudian dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyetirnya hingga sampai ke rumah sakit. Lily keluar mobil seraya mencari seseorang yang akan menemani nya.

“Je!” panggil Lily saat dia melihat Jeje yang sedang duduk bermain ponselnya, Jeje menoleh menatap Lily yang berlari kecil menghampirinya.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Where stories live. Discover now