34.Akhirnya Terkuak.

11 2 0
                                    

-Happy Reading-

Lily sudah sampai di rumah Natha dan juga Aiden-Orang tua Lily. Dia segera keluar dari mobil dan berlari ke dalam. Natha yang sedang membaca majalah seraya duduk pun terkejut saat mendapati putri nya yang berlari dan langsung memeluk nya.

"Lily kenapa sayang?" tanya Natha pada Lily yang sekarang sudah berada di pelukannya. Lily menangis tersedu-sedu di pelukan Natha. Dia mengeluarkan segala air mata yang selama ini ia tahan.

"Ma, emang Lily salah ya?" tanya Lily menatap Mama nya. Natha bingung, Lily kenapa?

"Enggak sayang, Lily gak salah, Lily cerita ayo sama Mama." ujar Natha memegang kedua tangan Lily. Natha menatap sedih putri nya, Natha yakin, banyak sekali kesedihan-kesedihan yang di pendam anaknya ini.

"Lily harus apa Ma? Karier Lily udah hancur, Cinta Lily juga hancur, nama baik Lily juga udah hancur ma." ujar Lily membuat Natha seperti orang tua yang tak becus. Selama ini Natha tak menyadari jika putrinya ini banyak sekali masalah yang ia pendam.

"Ma, kirim Lily ke Aussie." ujar Lily seraya menunduk. Natha tersenyum, dia jadi teringat bagaimana Lily waktu kecil jika Natha memarahinya, pasti Lily akan menunduk seperti ini.

"Sayang.., liat mama." ujar Natha memegang kedua pipi Lily, membuat Lily mendongak menatapnya.

"Setiap orang pasti punya masalah, dan kita harus menyelesaikannya, bukan malah lari dari masalah itu. Lily harus bongkar semuanya, Lily harus selamatin semua yang udah hancur, Lily harus perbaiki semuanya." ujar Natha meyakinkan Lily. Lily terdiam sebentar, apa mungkin dia bisa?

"Ma, jangan kasih tau temen-temen kalo Lily bakal minep disini untuk beberapa hari." ujar Lily kemudian dia berjalan cepat naik ke lantai atas dimana kamarnya dulu.

•••

Rayyan memasuki rumah Lily dan teman-temannya dengan cepat tanpa mengetuk pintu atau pun memencet bel. Hal itu membuat Gladis, Alice, dan Chelsea yang sedang menonton TV terkejut karena nya.

"Ehh apa-apaan lo main masuk-masuk rumah orang aja!" bentak Gladis menahan Rayyan untuk tidak naik ke lantai atas.

"Mana Lily?" tanya Rayyan pada Gladis, membuat Gladis bingung.

"Dia ke kantor lah." ujar Chelsea yang sedari tadi memperhatikan di tempatnya.

"Lilyy! Lyy!" teriak Rayyan berusaha memastikan bahwa Lily ada di atas atau tidak. Namun tiba-tiba Cinta yang kamarnya terletak di samping kamar Lily pun keluar.

"Apaan sih! Lily gak ada!" teriak Cinta seraya menatap lantai bawah. Sudah ada Gladis yang berada di depan Rayyan menahan Rayyan. Sedangkan Chelsea dan Alice yang berdiri di tempatnya seraya memperhatikan Rayyan.

Lalu Rayyan kembali keluar dengan berjalan cepat. Dia ingin secepatnya menemukan Lily. Rayyan menjalan kan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju gedung kantor. Tanpa membutuhkan waktu lama Rayyan sudah sampai dan segera keluar dari mobil. Namun saat dia akan mulai memasuki gedung, tiba-tiba Juna yang baru keluar pun langsung memukul wajah Rayyan. Serangan tiba-tiba dari Juna membuat Rayyan terkejut memegangi pipinya yang mulai memar.

Saat Juna ingin kembali melayangkan pukulan, tiba tiba Diva datang menahan Juna untuk tidak kembali memukul Rayyan.

"Stopp! Apa-apaan sih lo Jun!" ucap Diva pada Juna yang sepertinya sudah diujung emosi.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Where stories live. Discover now