1.Ekspektasi Tidak Sesuai Realita.

44 10 2
                                    

-Happy Reading-

Kalau dimimpi kamu ada aku,
Itu tandanya aku rindu.

“Oke oke, Lily di cuekin!” ucap Lily dengan ekspresi ngambeknya. Sedari tadi ia hanya seperti tembok yang diam dan tidak berguna. Tak ingin membuat Lily kesal Rayyan langsung mengalihkan perhatiannya yang sedari tadi tertuju pada Game.

Tapi Lily tambah cakep kalo ngambek. Ucap Rayyan dalam hati. Kemudian dia terkekeh kecil, membuat Lily menatapnya tajam.

“Rayyan ngetawain Lily?!” Selidik Lily masih dengan sorot pandang tajam. Langsung Rayyan buru buru menggeleng cepat.

“Dahlah males!” ucap Lily lagi. Kemudian Rayyan meraih ponsel milik Lily secara tiba tiba.

“Ehh..ehh ngapain?!” Respon yang cepat. Namun Rayyan tak menjawab apapun, dia sibuk mengotak atik ponselnya. Lily pun tak begitu khawatir, sebab memang tidak ada apa apa juga didalam ponselnya itu. Tak lama Rayyan buka suara.

“Selagi nunggu ini ngedownload Lily liatin Rayyan main ya.” Tampak wajah Lily yang bingung. Apa yang dia lakukan?

“Lily harus suka apa yang Rayyan suka.” tanpa menoleh sedikit pun kearah Lily.

Gue mana bisa main game su. Batin Lily meronta.

Sudah kurang lebih 20 menit Rayyan mengajarkan Lily cara bermainnya,kini download an aplikasi di ponsel Lily juga sudah selesai. Tanpa langsung bicara,Rayyan dengan gesitnya langsung membuatkan Lily akun.

“Lily gak ngerti,gak mau ah.” tolak Lily. Rayyan mendengus pasrah.

“Belajar.” Balas Rayyan masih fokus pada ponsel Lily.

“Dulu Lily pernah main,tetep gak bisa...” Tapi ada sebuah kata yang membuat Lily menjadi antusias untuk bermain.

”Nanti kalo seandainya Rayyan pergi,game ini bisa ngingetin Lily sama Rayyan,dan Lily buktiin ke Rayyan kalo Lily bisa.”

“Heh!” seseorang tiba tiba menepuk bahu Lily pelan,namun efek keterkejutannya sangat besar buat Lily. Dia Jeje.

“Ngapain ngelamun? Liat tuh komputer dari tadi idup ngetawain lo.” Seketika Lily langsung segera mematikan komputernya. Jeje mendengus geleng geleng kepala,dia tau,pasti sahabatnya itu sedang mengingat kembali masa lalu nya.

“Mending lo bikin komputer,eh salah kan,maksud gue bikin konten,gue lagi pengen ngedit nih.” Lily tertarik dengan ucapan Jeje.

“Tumben.” singkat,tapi memang seperti itu. Biasanya Jeje banyak sekali alasan ketika Lily memintanya untuk mengeditkan konten nya,jadi Lily hanya sering Live Streaming saja.

“Yah kan gue bilang,gue gabut.” Jeje kembali memperjelas. Beberapa detik Lily bergulat dengan pikirannya.

“Gak ah..lagi males.” Kemudian Lily langsung keluar dari ruangan game nya,dan langsung menuju kasur,ini sudah malam dan dia ingin segera tidur.

Bisa dijelaskan,Lily dan teman temannya tinggal didalam 1 atap yang sama. Mereka masih memiliki keluarga,bahkan orang tua mereka pun sesekali sering kesini.

WE AND OUR LOVE STORY [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora