"Kau tahu, apa yang paling menyebalkan dari segala hal yang menyebalkan?"
Taehyung menghentikan langkahnya untuk meletakkan coat gelap yang baru saja Yoongi pakai, berbalik dan mendapati pria tersebut duduk bersandar pada sofa yang belum lama mereka dapatkan. Wajah lelah, netra layu, napas lambat. Ia tidak menyahut, namun tak lama kemudian yang lebih tua kembali bersuara, "Playing victim."
Ah, begitu, ya?
Ia masih mendengarkan tanpa memberi komentar, selain gumaman-gumaman yang berbeda. Membawa dirinya sendiri di samping pria itu, Taehyung membiarkan Yoongi menarik tubuhnya ke dalam rengkuhan.
"Hanya orang-orang tolol yang menempatkan dirinya sendiri sebagai korban," ia berhenti sejenak, beralih meletakkan dagunya ke dalam ceruk perpotongan leher dan bahu milik yang lain. "Mereka tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi korban yang sesungguhnya. Mereka pelaku. Tapi membohongi diri mereka dengan beranggapan bahwa merekalah korbannya di sini. Sangat menyebalkan, bukan?"
Si Kim terkekeh pelan manakala Yoongi mengeratkan pelukannya. Mengangguk kecil, ia lantas berujar, "Mereka terdengar menyedihkan."
"Hm, aku merasa kasihan untuk mereka—tapi, heh, mereka benar-benar sialan besar." <>
---
YOU ARE READING
Overtalk.
Fanfiction𝘛𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘴 𝘣𝘳𝘰𝘬𝘦𝘯, 𝘣𝘶𝘵 𝘠𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘩𝘪𝘮𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘸𝘢𝘴𝘯'𝘵 𝘢𝘯𝘺 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳. [Pieces of An Endless Yoongi's×Taehyung's Verse] __________________________ ▲Tw! Toxicity contents and stuff. [Setiap part tidak sal...