"Mereka bilang, usaha dapat mengalahkan bakat. Tapi mereka tidak tahu bahwa 'usaha' juga membutuhkan keberuntungan dan bakat itu sendiri untuk mengejar. Tidak semua orang pandai berusaha, tidak semua orang beruntung — sial, bahkan 'bakat' juga merupakan sebuah keberuntungan."
"Ya, itu sebabnya tidak ada yang bisa mengalahkan keberuntungan." Taehyung mengalihkan tatapannya ke sembarang arah ketika menemukan kebenaran dalam kalimat milik yang lebih tua. Getir dari suara rendah tersebut telah memenuhi lidahnya, membuatnya tak mampu mengelak sedikitpun.
Sekali lagi, itu benar, dan dunia memang suka pilih kasih.
"Banyak hal-hal yang ingin aku bisa melakukannya, berpikir bahwa aku pun akan bisa menjadi ahli di setiap bidang yang aku minati. Namun jika dipikir-pikir lagi, setelah mencobanya satu-persatu, pada kenyataannya aku tidak memiliki bakat apapun." Pemuda Min bersuara kembali, dengan nada remeh untuk dirinya sendiri — yang bahkan tanpa sadar hal tersebut dapat melukai lawan bicaranya. "Dan setelahnya, seseorang akan menafsirkan dengan 'dia kurang berusaha', bukan sebagai ketidakberuntungan."<>
---
YOU ARE READING
Overtalk.
Fanfiction𝘛𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘴 𝘣𝘳𝘰𝘬𝘦𝘯, 𝘣𝘶𝘵 𝘠𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘩𝘪𝘮𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘸𝘢𝘴𝘯'𝘵 𝘢𝘯𝘺 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳. [Pieces of An Endless Yoongi's×Taehyung's Verse] ＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿ ▲Tw! Toxicity contents and stuff. [Setiap part tidak sal...
