"Manusia itu sama tololnya dengan ngengat." Kalimat tersebut keluar dengan halus dan lembut, berbanding terbalik dengan pemilihan pada setiap kata-katanya.
Taehyung terkekeh geli. "Sama?"
"Pernah mendengar mengapa ngengat selalu mendekati api kendati pada akhirnya mereka akan mati?" Suka. Ngengat jantan mendekati api karena mereka menyukainya. Menyesap wiski sedikit demi sedikit, melahap keripik udang di hadapan, yang lebih tua kemudian menghela napas malas. "Yah, mungkin itulah mengapa mereka disebut begitu. Tolol, bukan?"
Dia mengangguk, mendengarkan celotehan setengah mabuk dari si pemuda Min. Alkohol membuat kepalanya sendiri terasa pening sehingga ia menjadi lambat dalam memberi respon. Taehyung terkekeh agak lebih keras dari sebelumnya. "Kita juga, Hyung."
"Kau benar. Sial." Dia ikut melepas tawa. Namun kali itu yang lebih muda tidak menyadari seberapa getir itu terdengar, atau bagaimana pandangan pemilik netra sabit itu selalu tertuju padanya. Bagi Yoongi, beruang besar tersebut justru lebih baik daripada kupu-kupu-ah, tidak. Bagaimanapun juga, Taehyung lebih baik. Ngengat juga menyukai api karena itu indah. Tawanya berangsur menguap. "Dan sayangnya, aku lebih buruk dari mereka, Tae." <>
---
ВИ ЧИТАЄТЕ
Overtalk.
Фанфіки𝘛𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘴 𝘣𝘳𝘰𝘬𝘦𝘯, 𝘣𝘶𝘵 𝘠𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘩𝘪𝘮𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘸𝘢𝘴𝘯'𝘵 𝘢𝘯𝘺 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳. [Pieces of An Endless Yoongi's×Taehyung's Verse] __________________________ ▲Tw! Toxicity contents and stuff. [Setiap part tidak sal...