"Pernah mendengar bahwa Tuhan menyukai keindahan?" Ia bertanya selagi mengeringkan surai panjang pemuda tan yang tengah duduk di depan cermin dengan pengering rambut setelah membantu keramas, menyisir helai-helai keemasan itu dengan hati-hati. Mendengar 'hum' pelan, Yoongi tidak lama kemudian menambahkan pertanyaannya, "Apa kau juga berpikir begitu?"
"Indah adalah kesukaan semua orang."
Ada jeda beberapa saat setelahnya. Mengangkat wajahnya untuk melihat refleksi mereka sendiri, Taehyung pikir yang lebih tua telah selesai melakukan pekerjaannya. Namun dia salah. Sebab pada sekon berikutnya, bibir si pemuda Min tersebut berguman dengan serak di dekat telinga ketika jemarinya bergerak di atas kepalanya, lagi. Suaranya terdengar sangat tersesat, sakit, dan sesak secara bersamaan.
Di dalam kaca, ia melihat tatapan Yoongi menuju pada dirinya sendiri, bukan ke arahnya atau siapapun. "Aku benar-benar tidak mengerti. Aku selalu merasa tidak adilㅡkau tahu, orang-orang sepertiku di luar sana secara pasti juga merasakan hal yang sama." Ia berhenti sejenak, menghitung beberapa ketukan sebelum berujar kembali, "Banyak hal indah di dunia ini, tentu saja. Akan tetapi, jikalau Tuhan hanya menyukai keindahan, untuk apa Dia menciptakan si buruk rupa?" <>
---
YOU ARE READING
Overtalk.
Fanfiction𝘛𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘴 𝘣𝘳𝘰𝘬𝘦𝘯, 𝘣𝘶𝘵 𝘠𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘩𝘪𝘮𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘸𝘢𝘴𝘯'𝘵 𝘢𝘯𝘺 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳. [Pieces of An Endless Yoongi's×Taehyung's Verse] ＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿ ▲Tw! Toxicity contents and stuff. [Setiap part tidak sal...
