40.b

742 147 28
                                    

Ada yang masih gak paham special part buat apa? Special part itu untuk selingan. Bisa sewaktu-waktu masuk dalam cerita bisa juga engga. Tergantung nanti cocok atau engganya. Dan sebagai hint juga. Kalau diriku sering up special part ketahuilah berarti diriku ini lagi bingung lanjutin story, setidaknya itu bisa jadi obat rasa rindu kalian (?) hehe. Paham sampai disini?.

Setelah menghabiskan makanan yang entah dibuat oleh manusia bucin atau nenek lampir, gue gak berani buat tidur kembali. Bisa aja nanti saat gue lengah irene melakukan sesuatu yang buruk terhadap gue. Apalagi di tempat ini cuma ada gue, Irene dan Sehun.

Sesaat gue melihat ke sekeliling kamar kos milik Irene, cewek yang udah bikin gue sama papih berantem. Kalau jadi inget kejadian waktu itu gue jadi kesel sendiri. Gak ada yang special sama sekali di kamar ini. Yang menarik perhatian gue cuma figura foto dia dan Suho yang lagi merangkul satu sama lain. Ini pasti diambil saat Suho matanya picek. Gue rasa Suho juga gak mau balikan lagi sama itu cewek, kalau Suho lebih sayang gue pasti dia tinggallin itu nenek lampir. Kecuali kalau Irene udah pakai guna-guna.

Tapi kayaknya Irene emang pakai guna-guna deh, buktinya Sehun sampai ngebucinin dia gitu, belum lagi Chanyeol yang sebelumnya juga sempet suka sama Irene sebelum dia katanya sih suka sama gue. Lalu ada Suho. Terus sekarang papih juga ikut terguna-guna. Buktinya papih gak marahin Irene justru malah marahin gue. Padahal ya muka dia itu cantik tapi mainnya justru pake ilmu hitam. Dosa besar itu. Gue kalau jadi Irene daripada melet Suho ataupun Sehun mending sekalian melet artis. Biar gak tanggung-tanggung. Eh tapi kan dosa. Lagipula tanpa pelet pun banyak kok yang ngejar-ngejar gue.

Ketika gue keluar dari kamar kos Irene, baik Irene ataupun Sehun gue gak lihat batang hidung mereka. Lagi berduaan mungkin. Mencari kesempatan disaat Suho tidak ada. Memang wanita yang tidak baik untuk Suho. Gue melangkahkan kaki gue ke kamar Krystal. Kamarnya dikunci, ya jelas sih karena dia gak ada disini. Terus gue harus kemana lagi? Handphone ketinggalan dirumah. Uang? Kayaknya gue lupa bawa. Masa ia gue harus pulang ke rumah?. Males banget sumpah!. Tapi gue gak mungkin terus ada disini. Bisa aja Suho nemuin gue disini dan bawa gue pulang. Insting dia dan indra penciuman dia ngalahin anjing polisi soalnya.

Jadi mau gak mau gue mengendap-ngendap keluar dari kos kos-an ini. Kalau mereka sampai nyariin gue kesini mereka gak akan nemuin gue dan juga biarin aja papih sama mamih nyariin gue. Salah sendiri lebih sayang sama orang lain daripada anak sendiri.

Selagi diperjalanan entah menuju kemana, gue bertemu dengan salah satu dedengkot manusia bucin. Siapa lagi kalau bukan Kai, mantannya Krystal. Dia lagi makan ketoprak sambil ngegodain pembeli yang lagi nunggu. Heran gue kenapa Krystal bisa pacaran sama Kai? Setau gue Kai kan playboy. Hampir setiap cewek digodain terus sama dia. Eh tapi kenapa ngeliat tukang ketoprak gue malah ngiler ya? Aduh bubur yang tadi amat sangat kurang sih untuk menutupi rasa lapar gue. Tapi gue gak bawa uang?. Terus harus gimana dong?.

Baru aja gue mau melangkah maju tapi ada yang menghadang gue. "Lo Yoona bukan?"

"Bukan. Gue andin" jawab gue ketus.

"Kalau gitu gue aldebaran nya" ujar cowok itu dengan tersenyum.

"Minggir gak!"

"Kalau gue gak mau gimana?"

Gue tubruk aja itu badan dia yang lebih gede dari gue tapi tangan gue di tahan oleh Kai.

"Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo"

"Sebagai adik ipar yang baik, gue harus bilang apa ke Suho kalau calon istri gue kenapa-kenapa"

Gue mengernyitkan dahi "adik ipar? Siapa yang lu sebut adik ipar?"

"Gue tentunya" jawab kai

"Terus calon istri?"tanya gue lagi.

"Ya elo lah masa ia mang ujang"

Kai menarik tangan gue lalu nyuruh gue duduk di salah satu bangku tempat abang-abang ketoprak ini mangkal.

"Mang pesen satu lagi ya" ujar Kai ke abang ketoprak ini.

"Siap a"

"Kenapa lo bawa gue kesini?"

"Karena dari tadi perut lo berisik terus minta dikasih jatah jadinya gue bawa lo kesini. Hitung-hitung pendekatan" ucap kai sambil mengangkat-angkat alisnya.

Kenapa ya setiap orang yang berhubungan dengan manusia bucin selalu ngeselin. Pertama Irene terus sekarang Kai, besok siapa lagi?.

Belum ada sepuluh menit itu ketoprak udah jadi. Abang-abang ketopraknya ngasih satu porsi ketoprak ke arah Kai.

"Tapi sebelum gue kasih ini ketoprak buat mengisi perut lo. Lo harus lakuin sesuatu dulu buat gue"

"Banyak syarat lo kayak tukang dealer aja"tukas gue cepat.

"Yaudah kalau gak mau. Padahal ini enak loh ketopraknya. Maknyusss"

Sialan! Tapi yang diomongin Kai emang bener sih ketoprak yang di tangan Kai emang keliatan enak pakai banget, apa karena gue lagi laper kali ya?.

"Jadi mau gak nih? Atau perlu mas al suapin?"

Dengan amat sangat terpaksa gue tarik itu piring yang berisikan satu porsi ketoprak. Karena gimanapun perut nomer satu. Urusan gengsi belakangan dulu lah. Kan berabe kalau gue sampai pingsan cuma gara-gara nolak ketoprak.

"Nah gitu dong. Makan yang banyak ya cantik" ujar Kai mengelus kepala gue.

Deg! Perasaan apa ini? Kok gue jadi deg-deg an dielus kepalanya sama Kai?.

BBB (Brother vs Boyfriend vs Bestfriend )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang