24

1.9K 235 28
                                    

Jangan kesal kalau pendek-pendek ya tiap chap, itu semua disengaja olehku sendiri 🤭.

Kilas balik sebelumnya...

Setiba di kampus, mata gue menangkap Seulgi yang lagi fokus sama hpnya. Gue menghampiri Seulgi dan mencoba mengagetkannya tetapi Seulgi keburu tau kalau ada gue. Gak seru memang seulgi!.

"Na, menurut kamu jimin gimana?" Tiba-tiba seulgi membuka obrolan.

"Jimin? Baik sih tapi nyebelin, tapi dia care sama temen-temennya. Kenapa emang?" Gue menangkap wajah Seulgi yang memerah. Sudah kuduga. Seulgi suka sama Jimin!!, ternyata Jimin tidak bertepuk sebelah tangan. Beda sama manusia bucin, bertepuk sebelah tangan karena nenek lampir lebih milih Suho.

"Lo kenapa gi? Demam? Kalau sakit mending gue anterin ke mushola buat istirahat" ujar gue pura-pura gak tau kalau seulgi sebenernya malu.

"Aku baik-baik aja kok"

"Oalah"

Beberapa saat kemudian gue ngerasa perut gue melilit dan itu rasanya sakit. Padahal gue udah makan walaupun cuma roti yang disuapin sama Suho aja dan itu gak banyak. Terus juga kepala gue kenapa pusing banget ya, kayak ada beban aja gitu. Gak lama semuanya menggelap menjadi hitam dan yang terdengar di telinga gue cuma teriakan Seulgi.

Entah udah berapa lama gue tidur atau mungkin gak sadarkan diri, bangun-bangun udah di rumah sakit aja. Lagipula siapa yang sakit coba?.

Gue melihat ada Seulgi yang lagi ngobrol sama seseorang yang hanya keliatan punggungnya aja. Perawakannya kayak kenal. Tapi siapa? Kenapa disaat seperti ini otak gue gak mau diajak kerjasama? Heran!.

Mata Seulgi menangkap gue yang udah bangun dari ketidaksadaran gue. Dia menghampiri gue, sedangkan cowok yang tadi ngobrol sama Seulgi justru keluar dari ruang IGD ini.

"Kok gue bisa ada disini? Siapa yang sakit?"

"Elo lah siapa lagi" celetuk seseorang menoyor kepala gue dengan sebuah botol air mineral.

Gue mendengus kesal karena kenapa juga manusia bucin satu ini ada disini.

Dan tunggu dulu..

Baju dia sama dengan baju cowok yang tadi ngobrol sama Seulgi. Jadi dia itu Sehun? Pantes kayak gak asing. Ternyata manusia bucin bucinnya nenek lampir.

"Suho udah gue hubungin, bentar lagi dia kesini"

"Kak Suho? Ngapain Kak Sehun panggil Kak Suho?"

Duh, gue lupa pula kalau Seulgi belum tau Suho itu kembaran gue, kalau dia sampai cerita ke Jimin dkk gimana? Bisa hancur rencana gue buat bikin Irene jauh dari Suho. Tapi tipe orang kayak Seulgi ini tipe anak penurut. Sepertinya gak apa-apa kalau dia tahu yang sebenarnya. Toh, cepat atau lambat akan terbongkar juga tetapi untuk Irene mengetahui hal yang sebenarnya jangan dulu. Sampai Irene putus sama Suho baru deh gak apa-apa identitas gue kebongkar. Hehe.

"Dia kakak gue"

"Hah? Kok bisa?"

"Ya bisa lah. Kenapa gak bisa?" Ujar gue agak tersinggung sedikit dengan omongan Seulgi.

"Kak Suho kalem sementara kamu bar-bar" ujar Seulgi.

"Suho bukan sekedar kakaknya Yoona, tapi kembarannya juga" ujar Sehun sambil menyentil kening gue.

Bener-bener nih ya manusia bucin satu ini. Nyari masalah mulu sama gue, heran gue. Jangan bilang dia mau balas dendam karena Irene? Dasar bucin level dewa.

"Yang bener?! Kok bisa? Gak ada mirip-miripnya loh"

Ini lah pertanyaan yang sering gue denger setiap kali orang tahu gue dan Suho saudara kembar. Kesatu, kita gak ada mirip-miripnya kenapa bisa kembar? Sayangnya kita berdua itu gak kembar identik. Kedua, sifat kita beda jauh bahkan seratus delapan puluh derajat beda satu sama lain, kenapa bisa kembar? Ya untuk yang satu itu gue gak tahu pasti ya. Tapi menurut gue karena jiwa gue dan Suho ketuker jadinya Suho agak kalem layaknya perempuan sedangkan gue bar-bar layaknya laki-laki.

"Tanya gih mami papi gue kenapa kagak mirip, posisi pas ngebuatnya salah mungkin" celetuk gue asal dengan nada suara agak kencang sehingga disekitar gue pada ngeliat ke gue.

"Posisi apaan na? Aku gak paham"

Tuh kan bener, Seulgi ini barang antik. Sebelas dua belas sama Seohyun. Kalau gak sama Seohyun sama Seulgi aja dah gue jodohin Suhonya.

"Gak perlu paham sekarang. Nanti kalau udah kawin sama Jimin. Oke?"

Gue merogok kantung celana mencari benda kesayangan. Seinget gue sehabis ngegibah di grup wa, gak gue pegang lagi itu hp. Apa jangan-jangan jatuh? YaAllah kemarin kecopetan sekarang jatuh. Sial amat nasib gue. Padahal tadi kayaknya ada notif pesan gitu, tapi dari nomer yang gak dikenal. Emang sial banget akhir-akhir ini gue, gak bisa ngehubungin sang pacar, hp kecopetan dan sekarang hpnya hilang, kemungkinan jatuh saat naik ojek online.

Nah bisa nebak kan yoona kenapa bisa pingsan? Dan yoona lagi lagi gak pegang hp saat ada urgent seperti itu.

Kenapa gue bikin kayak gini? Biar greget. Tapi pada akhirnya bakalan tau kok. Gak akan kayak sinetron kok ini. Bentar lg juga tau. Tenang aja guys.

BBB (Brother vs Boyfriend vs Bestfriend )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang