Hi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban.
I hope you guys enjoy it💕
⚠⚠⚠
▪ 13+
▪ Harsh words.
▪ The contents are really cringe and random.
▪ Some stories have differ...
Jimin | Lagian ya tot | Tuh anak cuman pendiem doang, mana cewek pula, bukan bencong | Kalo lu diapa-apain sma dia, tinggal lu sikat balik
Taeyong | Bangsat, lu pikir gua cowok apaan anjing????????
Jimin | Yaudah sih | Anjing sumpah dah, ganggu gue aja lu | Gak penting
Taeyong mendengus, memilih untuk tidak membalas chat Jimin lagi. Lantas, ia keluar dari roomchat tersebut yang kebetulan chat Lisa masuk.
Lalisa | Gue udah nyalain laptop
Melihat chat singkat itu membuat Taeyong sedikit mencebikkan bibir. "Dingin banget," gumamnya.
Taeyong pun lantas berisap untuk memulai facetime dengan Lisa. Namun sebelum itu ponselnya bergetar, menandakan pesan masuk. Ia membukanya, membaca teks dari Jimin yang lantas membuatnya mendecak. Dengan acuh, ia kembali memfokuskan diri pada laptop.
Jimin | Tapi kalo dilihat-liat | Lisa itu manis, ya iya sih kga secantik cewek lu, tapi dia itu manis gitula, cantik gemesin gitu | Apa gue pacarin aja ya? | Yong coba lu tanya dia, punya cowok gak? | kalo kaga mau gue gas
💌💌
"Lo yakin mau yang kaya gini?"
Taeyong mengangguk, memandang pada Lisa di layar laptopnya. Gadis itu tampak mengernyit dengan serius, menonton video di ponsel gadis itu, video yang ia rekomendasikan sebagai konsep menari mereka nanti.
"Tenang, kita bikin untuk versi yang gak terlalu intim gerakannya."
Lisa tampak mendengus kecil. Lantas menatap pada Taeyong. "Gak ada konsep lain selain romance?"
Taeyong mengernyit, ia tampak mengusak rambutnya sejenak yang lantas membuat Lisa mengalihkan wajah dan pura-pura kembali menatap pada ponsel.
"Kenapa? Lo nggak suka? Gue pikir video youtup lo banyak yang vibe nya ginian."
"Ya iya sih, tapi gue nggak pernah dance sama orang lain, dan contoh konsep yang lo kasih terlalu ...."
Taeyong menghela napas keras yang membuat Lisa terdiam dan menciut.
"Lo masalah dengan skinsip?"
"Hah?"
Taeyong menghela napas lagi, memandang lekat pada Lisa di layar laptopnya. "Lo masalah dengan skinsip?" tanya Teyong lagi.
"G-gak juga sih ... ya tapi ...." Lisa menghela napasnya, selain jantung yang dangdutan, otaknya juga dangdutan. Taeyong membuat Lisa overthinking dengan pertanyaan yang tiba-tiba. Bikin Lisa yang gak mau salah duga, jadi salah duga.
"Gue bisa gila ...," gumamnya sembari merunduk dan mengusap wajahnya.
Walau Lisa bergumam, tetapi Taeyong bisa mendengar sedikit. Gadis itu kayaknya gak sadar kalau earphone nya nggak jauh dari mulut.
"Lo kenapa?" tanya Taeyong dengan senyuman tipis.
Lisa mendongak, kemudian menggeleng. "Nggak, nggak papa. Gue cuman lagi mikir koreografinya."
"Hm, bagus, gue juga mikir koreografinya, nanti kita diskusi lagi kalo ketemu."
Lisa mengangguk, wajahnya tampak lelah dengan mata yang sudah memerah. Hal itu membuat Taeyong meringis kecil, merasa bersalah karena sudah mengajak Lisa facetime malam-malam begini.
Taeyong tersenyum. Sejenak ia memandangi Lisa, merasa kasihan juga karena sudah menganggu Lisa. Tapi mau bagaimana lagi, takutnya kalau besok-besok Taeyong lupa karena tugas yang menumpuk.
"Kalau gitu udah kan? Kita udah nentuin lagu juga."
Taeyong mengangguk, ia masih tersenyum walau sebenarnya dalam hati sudah berteriak akan dinginnya gadis itu. Kemarin ia pikir, Lisa itu takut padanya, sekarang ia pikir, Lisa itu membencinya karena meresponnya dengan dingin. Tapi ya itu tadi, mau gimana lagi, Taeyong butuh Lisa.
"Oke gue matiin," ujar Lisa.
Taeyong mengangguk lagi, memandang sejenak wajah kantuk Lisa. Yang seketika membuatnya teringat akan pesan terakhir Jimin. Benar saja, Jimin tidak salah. Gadis ini bukan hanya cantik, tetapi juga manis.
"Malam, Taeyong."
Taeyong tersentak, ia mengerjap. Tak menduga mendapatkan ucapan tersebut. Ingin membalas, namun detik kemudian tak ada lagi wajah Lisa di layar laptopnya.
Ada yang aneh. Dadanya seperti terpompa kencang seakan napasnya tercekat juga.
"Njir, gue asma? Mana mungkin, napas gue berfungsi baik. Masa ...," Taeyong terdiam, masih memandang lurus pada laptopnya. "Jangan-jangan gua disantet lagi. Anjing siapa yang berani bangkek!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.