💌secret admirer (6)💌

Começar do início
                                        

"Kok bisa? Lo spam dia?" tanya Taeyong, bingung. Ya soalnya, sejak semalem chat nya nggak dibalas Lisa.

Jimin mengangguk lagi, cowok itu tidak merespon lebih karena saat ini ia sedang memantapkan gerakan tarinya. Untuk festival tari nanti.

Taeyong mendengus, menatap lagi pada ponsel. "Kok chat gua kaga dibales ya?"

"Lo nyeremin," celetuk Sungjae yang sedang duduk lesehan di depannya sembari bermain ponsel. "Muka lo itu nggak ada ramah-tamahnya, mungkin aja dia takut."

"Lah? Muka gue udah dari lahir kek gini, emang gue kudu gimana? Senyum-senyum nggak jelas?"

Sungjae mengedikkan bahunya tak acuh. Hal itu membuat Taeyong mendecak, dan memilih untuk memperhatikan Jimin yang sedang menari.

Ngomong-ngomong, untuk festival tari nanti memang banyak kelompok yang turun dari Universitas Dery. Kelompok untuk yang isinya perempuan saja, lalu lelaki, lalu ada yang solo tari seperti Jimin, dan ada pula yang duet seperti yang diinginkan Taeyong. Tidak hanya tari modern, namun tari tradisional juga.

Kalau Jimin perpaduan antara tari modern dan tari tradisional, sedang Taeyong, angan-angannya ingin tari modern. Tetapi belum tahu, Taeyong perlu diskusi dengan Lisa.

"Emangnya tuh anak dah acc?" tanya Sungjae. Sebenarnya anak ini bukan anak yang bisa joget, cuman karena anak ini ada gebetan di sini, beliau jadi sering ke sini. Namun, walau sang gebetan tak ada pun, beliau tetap ke sini.

"Tau tuh Jimin," jawab Taeyong. Sebenarnya ia juga tidak tahu. Apakah Lisa ingin menari bersamanya atau tidak. Namun Jimin sudah cukup bagus untuk langsung meminta Lisa datang.

"Lo udah ijin sama cewek lu?" tanya Sungjae lagi, walau sebenarnya ia masih berfokus pada ponsel.

Taeyong terdiam. Memikirkan Ayuna. Sebenarnya ia belum mengatakan hal ini pada Ayuna. Namun beberapa waktu yang lalu ia sudah berkata bahwa ia akan menari duet untuk festival tari nanti. Hanya saja, saat itu, Ayuna tampak tak acuh, gadis itu mengabaikannya dan asik bermain ponsel.

"Kan nggak lucu tiba-tiba Ayuna dateng ke panggung pas lu nari ama Lisa. Kaya istri ngelabrak suaminya yang lagi nyawer biduan," ujar Sungjae lagi.

Taeyong mendelik tak habis pikir. Nggak mungkin lah, Ayuna mana mungkin seperti itu. Malah kayaknya Ayuna paham aja, dan nggak mungkin mempermalukan diri.

"Serah lu dah," ucap Taeyong sembari bangkit. "Gua mau beli minum."

Taeyong lantas berjalan menuju pintu utama studio, berniat untuk membeli minum. Namun, saat ia berjalan mendekati pintu, pintu tersebut lebih dulu terbuka, menampilkan seorang cewek berponi dengan wajah melongonya.

Ia mengerjap sejenak, namun detik kemudian tersenyum lebar.

"Lo Lisa 'kan?" ujarnya dengan sedikit menaikkan intonasi suara.

Sedang gadis itu mengedipkan mata, tampak terkejut menatap Taeyong. Hingga, detik kemudian memilih untuk mundur dan menutup pintu. Hal itu membuat Taeyong terkejut, menatap bingung.

Ya, aneh saja, kok tiba-tiba Lisa nggak jadi masuk?

"Si Lisa dateng?"

Taeyong menoleh dan mengangguk pada Jimin. Ia lantas kembali berjalan, membuka pintu dan mendapati Lisa yang berdiri mematung di sana. Namun lagi-lagi ia dibuat kebingungan saat kedua bola mata itu melebar ketika ia menampilkan senyuman lebar.

"Oi, Lis, masuk sini!" seru Jimin memanggil. Cowok itu sudah berhenti menari, berjalan mengambil handuk kecil untuk menyeka keringat. Ia juga menatap pada Lisa di depan pintu. "Yong suruh masuk, pintunya dibuka aja."

Another Us || YonglisaOnde histórias criam vida. Descubra agora