Bagian 19 - Tantangan Dari Jeffrey

441 83 408
                                    

🦋 Jurus Terjitu - Tangga

🦋 Jurus Terjitu - Tangga

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

❀❀❀

Kabut tipis masih menghiasi south building NCTIS, tapi Jovi sudah berada di robotic lab pagi-pagi sekali.

Hampir memasuki bulan Oktober, Jovi mulai menyiapkan dokumen dan portofolio sebelum deadline penyerahan batch untuk mendaftar dan mendapatkan prestigious tuition grant di Singapore University of Technology and Design (SUTD).

Tapi suara speaker tanda mulainya senam setiap pagi mengusik fokus Jovi, dia memilih menuju jendela. Dia tau, hari ini jadwal SH-1 George Soros, SH-1 Zig Ziglar, dan SH-1 Karl Popper. Ada kelasnya Gaia.

Kedua siku Jovi bertumpu di railing jendela, matanya mulai mencari-cari keberadaan Gaia di antara gabungan 3 kelas itu.

"Kak Jovi!" seru Gaia tertahan dari bawah sana, kelihatannya diberi tahu Malik dan Harris kalau Jovi memantau dari atas.

Kedua tangan Gaia melambai-lambai, gak lupa dengan senyum sumringahnya yang buat Jovi ikut tersenyum tipis.

CIEEEEE!!!

Beberapa siswa/i yang ikut menonton dari balkon dan juga yang senam di bawah sana mulai mengusili pasangan baru NCTIS itu.

Gaia berhenti, pipinya merekah merah. Jovi yang liat itu cuma terkekeh pelan, dia berbalik, enggan mengganggu senam.

Tapi meja tepat di pinggir jendela mulai menarik minat Jovi. Kalau duduk di sana, dia bisa liat kalau-kalau Gaia latihan marching band. Posisi yang pas.

"Lho kak, pagi-pagi udah di sini aja," celetuk salah satu anggota klub robotic yang datang berbarengan dengan anggota lainnya.

Maklum, mereka kumpul untuk briefing karena besok bakal ada press conference robotic competition sebelum pertandingannya di besok lusa.

"Devin."

"Ya, Kak?" Devin terkesiap dan dengan sigapnya balas panggilan Jovi, begitu juga yang lainnya ikut memperhatikan.

"Tempat duduk lo ini boleh dioper ke gue?" tawar Jovi.

Para member robotic club saling melirik dan menahan senyum geli satu sama lain, tau maksud terselubung leader mereka. Jovi yang mereka tau itu gak pernah mempersoalkan mau duduk di mana, selagi kosong ya bakal dia tempati.

"Boleh, Kak! Silahkan ... silahkan," jawab Devin tanpa beban, dia bergerak cepat memindahkan barang-barangnya ke meja lain yang masih kosong.

Jovi cuma mengangguk, entah sejak kapan mulai sibuk dengan handphonenya.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Apr 17 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Kak Jovi | Jungwoo ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant