❝Kak Jovi, katanya Gaia suka kakak!❞
Tapi Jovi sering bilang ke mayoret cantik NCT Intercultural School yang katanya suka sama dia itu, ❝Gaia... coba periksa lagi kompas kamu, apa benar dermagaku yang kamu tuju?❞
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❀❀❀
Aksa dan Dhani yang memang gemar ngeliatin suasana sekolah dari balkon, gak sengaja liat Gaia yang ditarik Erica di koridor lantai 3 arah Utara.
"Itu Erica ngapain narik Gaia?!" seru Aksa, Dhani ikut mengamati.
Gak lama, Dhani menggelengkan kepalanya seraya menepuk bahu Aksa, dia tau ada yang gak beres, "Gerak sekarang!"
❀❀❀
"GAIA! ERICA!"
Pintu gudang terbuka lebar, Erica bisa liat sosok lelaki yang jadi alasan kuat mengapa dia memperlakukan Gaia kayak gini, Lino.
"Use your common sense!" sentak Lino mendorong Erica menjauh dari tubuh Gaia.
"Gaia!" gumam Lino pelan, membawa Gaia dalam rengkuhannya, coba membangunkan.
"GAIA!"
Seruan dari beberapa lelaki yang agaknya terlalu dirasa tiba-tiba muncul di ambang pintu, buat Erica keringat dingin, ini semua salah sikap impulsifnya.
Dia sempat lupa, dengan siapa dia bermasalah bila berani menyakiti Gaia.
"APA YANG LO LAKUIN KE ADEK GUE!" bentak Jeffrey tepat di depan wajah Erica yang kini menunduk dalam.
Aksa, Yoga, Dhani, dan Jovi diam aja, mereka tau jelas Jeffrey gak akan pernah biarin siapapun nyakitin Gaia.
Tapi fokus Jovi kini beralih ke Gaia yang kini berada dalam dekapan Lino, bukan apa-apa, tapi kenapa ada tepi lain yang gak terima lihat perempuan yang katanya cinta dia itu kini berada di rengkuhan pria lain.
"Lama lo! Bawa ke UKS lah!" sengit Jovi, dia berjalan sigap menuju Gaia.
Gak peduli raut wajah Lino yang cuma sekilas dia kenal, Jovi langsung merebut tubuh Gaia untuk dia bawa di kedua lengan kokohnya menuju UKS.
"Dimana etika lo sebagai senior?!" tanya Dhani, gak habis pikir sama kelakuan Erica.
"Gak ada toleransi, bawa BK aja!" tegas Yoga.
❀❀❀
Pendar kecil menghiasi penglihatan tatkala Gaia ingin buka kedua matanya, walau kepalanya masih sedikit pusing.
Sebagai pengidap nyctophobia, tempat tadi membuat Gaia sesak dan nyeri hebat di dadanya.
"Hey ... are you okay?" ujar Jeffrey pelan, tangannya lembut mengelus kening Gaia.
