CHAPTER 14 - HARI PERTAMA

52 16 7
                                    

SELAMAT MEMBACA.

jangan lupa buat masukin cerita ini ke reading list dan library kalian.

vomment juga! wajib!











Sinar matahari berhasil menembus celah-celah jendela. Seorang gadis dengan balutan piyama berwarna pink berhasil membuka matanya lalu tersenyum menyambut datangnya pagi.

"Selamat pagi dunia!"

Gadis itu memejamkan matanya sebentar, lalu memanjatkan doa agar hari ini menjadi hari baik, yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Kakinya mulai beranjak turun, lalu melangkahkan kakinya pada kamar di seberangnya.

Bau parfum vanilla berhasil menyambut kedatangannya. Matanya memelotot kaget melihat Emily, kembarannya sudah siap. Sedangkan dia? Masih menggunakan piyama.

"Milly, kok udah siap?"

"Gak lihat jam?" balas Emily tanpa mengalihkan pandangannya dari depan cermin.

Emma menggiring matanya, melihat jam. 06.10

Sial, umpat Emma dalam hati.

"Kenapa gak bangunin gue?"

"Kamu kunci pintu kamarnya."

Emma mendengus kesal. Ini semua gara-gara semalam, dia pura-pura ngambek dan malah kebablasan gak dibuka.

"Kan lo bisa telfon!"

"Udah, bahkan berkali-kali."

"Tunggu sebentar, masih ada 20 menit gue bisa siap-siap. Jangan pergi dulu!"

"Hm."

Dengan gerakan secepat kilat, Emma melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Dia harus gerak cepat kalau gak mau ditinggal dan berakibat jalan kaki. Mana ini hari pertamanya sebagai murid putih abu-abu, lagi.

Sepuluh menit berlalu, dan kini Emma sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ini seragamnya lebih dari kata ribet, bikin Emma kesel.

"Emmaaaaa, udah?"

Emma menggeleng cepat. "Ini seragam ribetnya gak ada dua!"

Emily terkekeh, lalu mulai membantu Emma merapihkan seragamnya.

"Udah."

Emma bernapas lega. "Makasii Mwuiwi."

Sesekali Emma melihat penampilan Emily, sangat sempurna. Berbeda jauh dengan dirinya. Emily sudah siap dengan sedikit polesan make up tipis, juga rambut yang ditata sedemikian rupa, juga bau parfum yang menyeruak.

"Mill, ayokkkk," rengek Emma karena Emily masih menatap pantulan dirinya di cermin. "Udah telat tauk! Lagian lo mau ke sekolah, ribet amat!"

Emily tersenyum tipis. "Ini rahasia, tapi Niel sekolah di sini juga."

-----***-----

Mobil alphard hitam berhenti sempurna di depan satu bangunan megah.

Dienga High School.

Sekolah yang terkenal dengan semua fasilitas terbaiknya. Untuk beberapa saat, Emma mematung sempurna. Sedangkan Emily, tersenyum samar. Kisahnya akan dimulai dari sekarang.

Twins Rival [COMPLETED]Where stories live. Discover now