CHAPTER 12 - PERTEMUAN MILLY DAN NIEL

53 18 7
                                    

Selamat membaca cerita Twins Rival!!

jangan lupa buat masukin cerita ini ke reading list kalian dan library kalian🥰🥰

vomment jugaa! wajib itu!















Terkadang kita bisa menjadi lebih dekat dan saling melengkapi karena sebuah ke-salah pahaman. Karena itu, kita jadi lebih mengerti satu sama lain, dan berusaha memperbaikinya.

Sinar matahari menyambut seorang gadis cantik yang sudah siap dengan tank top yang dibalut dengan jaket bomber army miliknya. Tak lupa, ripped jeans dan scrunchies army yang melingkar di pergelangan tangannya sukses membuat penampilan gadis itu melebihi kata sempurna.

Wangi vanilla yang menyeruak dari sekujur tubuhnya, berhasil membuat candu bagi siapapun yang menghirupnya.

Berkali-kali, matanya menggulir ke kiri dan ke kanan, memastikan kalau keadaannya aman. Tidak ada granny, juga tidak ada siapapun. Emily hanya ingin, bertemu dengan Niel sebelum akhirnya dia memilih untuk kembali ke Indonesia, melupakan cowok itu.

"Nona."

Emily menoleh. "Granny aman? Bisa berangkat sekarang?"

Kali ini tidak ada pilihan lain. Hanya Nash yang bisa dia ajak kerja sama.

"Aman."

Jawaban itu sukses membuat Emily bernapas lega.

"Tapi, nona. Untuk apa ini semua?"

"Saya hanya ingin bertemu Niel, sebelum pergi ke Indonesia lusa," lanjutnya lirih.

Nash memilih terdiam.

"Tolong kerja samanya, kali ini aja."

Nash mengangguk sempurna. "Baik, nona." Nash melangkahkan kakinya meninggalkan Emily. Sedangkan gadis itu berkali-kali meyakinkan hatinya sendiri.

"Milly, kamu bisa, pasti bisa."

-----***-----

Kakinya terhenti sempurna tepat di depan tempat yang dijanjikannya kemarin bersama Niel. Matanya melirik sebentar pada jam yang melingkar di tangannya. Masih ada sepuluh menit sebelum waktu yang dijanjikan. Sepertinya memang Emily yang terlalu bersemangat untuk bertemu cowok itu.

Sepuluh menit kemudian...

Emily menghela napasnya untuk kedua kalinya. Ini sudah waktu yang dijanjikan, tapi kenapa cowok itu belum datang? Niel bukan tipe orang yang tidak tepat waktu. Tapi kenapa, sekarang cowok itu belum datang? Apakah lupa? Atau memang cowok itu sengaja mempermainkan Emily?

"Nona," panggil Nash. "Mau menunggu di sini, atau di mobil?" lanjutnya. Nash tau, nona nya tidak suka matahari, Emily kadang benci kalau wajahnya memerah karena sinar matahari itu.

"Umm ... Di sini aja, i am okay."

Nash memilih mengalah. Niel memang segalanya bagi Emily. Tapi bukan berarti Emily harus berkorban dengan menunggunya di bawah terik matahari seperti ini.

Seringkali Nash merasa kesal dengan lelaki itu. Tapi mau gimana lagi, dia tidak bisa bertindak apa-apa. Bahkan untuk sekadar memberitahu pada Emily pun rasanya sulit. Nona-nya sangat sulit diajak berkomunikasi, berbanding terbalik dengan Emma.

Twins Rival [COMPLETED]Where stories live. Discover now