32. Ayo Maafan

2.3K 110 1
                                    

Disinilah mereka sekarang, di bawah hamparan bintang yang sangat indah pada malam ini. Senyum yang terbit dari bibir masing masing tak juga luntur, ntah apa yang membuat mereka sangat bahagia.

Ya, setelah mereka berenam makan malam bersama kini mereka sedang berada di taman belakang rumah Sheila. Mereka semua berniat untuk menginap saja.

Sheila bangkit dari tidurnya di ikuti oleh Alifa dan Tasya.

"Mau kemana La?" Tanya Alifa yang masih sibuk melihat apa yang sahabat nya lakukan.

"Keatas bentar." Jawab Sheila sebelum melenggang pergi.

Sepeninggalan Sheila mereka berlima hanya mengobrol dengan bahasan bahasan yang tak penting, jangan lupa ada Rey yang hanya menjadi pendengar.

Lima belas menit kemudian Sheila baru kembali dari kamarnya, tapi? Kenapa ia membawa banyak cemilan? Di kamarnya banyak cemilan kah?

"Lah? Lo dari kamer apa darimana neng?" Tanya Revan yang menyadari keberadaan Sheila lebih dulu.

"Diem lo!" Sarkas Sheila sembari melempar salah satu snack yang ia bawa.

Jangan tanya kenapa Sheila selalu emosi jika bersama Revan karena ia pun tak tau apa alasan mereka tak pernah akur ralat bukan tak pernah namun jarang.

Malam ini mereka habiskan dengan mengobrol dan bercanda, mereka habiskan waktu bersama jika di ingat ingat sudah lama juga mereka tak berkumpul dengan formasi lengkap begini.

Di pagi harinya, seperti biasa jika mereka sudah berkumpul hingga tak tau waktu setiap pagi akan terlambat bangun untung ada alarm yang setia membangunkan jika tidak? Ah kalian tau apa yang terjadi.

Dan keuntungan lain nya gerbang sekolah SMA Merdeka belum di tutup lagi dan lagi jika sudah di tutup? Maka dengan BK lah urusan mereka.

Kini Sheila dan Rey sedang fokus pada penjelasan guru yang sedang mengajar, eit hanya Rey yang fokus karena Sheila sedang melawan kantuk yang saat ini sedang menyerang.

Kriiiinggg!!!!

Bel istirahat yang di nanti nanti oleh Sheila dan siswa lain nya akhirnya berbunyi, baru satu langkah guru yang mengajar keluar dari kelas semua siswa kelas Sheila pun sudah tak ada.

Sheila yang sudah tak sabar untuk segera pergi ke kantin harus mengurungkan niatnya karena lengan nya tiba tiba di tarik oleh Rey.

"Apasi?" Tanya Sheila dengan malas.

"Kebiasaan sebelum keluar apa La?" Tanya balik Rey dengan nada yang di lembut lembutkan.

"Iya iya."

Sheila langsung membereskan bukunya dengan cepat, karena sungguh ia sudah lapar dan rasa kantuk yang tadi menyerang hilang dalam sekejap.

Setelah selesai dengan buku bukunya Rey dan Sheila berjalan ke kantin, tapi dalam pertengahan jalan mendadak Sheila ingin buang air kecil akhirnya ia memutuskan untuk ke toilet dulu dengan Rey yang ke kantin terlebih dahulu.

Baru saja Sheila keluar dari toilet ia menemukan Kenzo yang sedang berjalan dengan keempat teman nya. Dengan terburu buru Sheila langsung mengejar Kenzo yang sedang asik mengobrol.

"KA KEN!!!" Teriak Sheila karena sadar kecepatan Kenzo dalam jalan nya tak akan terkalahkan.

Kenzo yang mendengar namanya di sebut oleh seseorang langsung membalikkan badannya mencari ke kanan dan ke kiri dan hal ternyata orang yang memanggil namanya adalah Sheila.

"Kalian duluan aja." Ucap Kenzo sembari berjalan meninggalkan teman teman nya.

"Kenapa manggil gue Cil?" Tanya Kenzo dengan tangan yang mengusap kepala Sheila yang tertunduk.

Temen Apa Temen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang