16

4.7K 334 5
                                    

Hujan mengguyur deras desa itu, kilatan petir tak kalah mengiringi, semua penghuni rumah sibuk menyelamatkan barang-barang mereka dari bocornya atap rumah.

Dipta, Tania dan teman-teman satu kelompok nya sibuk membersihkan rumah, dan meletakkan ember-ember dibawah genting-genting yang bocor.

"Dip ini gimana, kamar kita bocor semua, kita tidur dimana ?" Tanya seorang teman kelompoknya

"Ya udah kita tidur diruang tengah aja sementara, besok pagi sehabis kegiatan gue minta tolong kapten Bian buat benerin ini deh"

Akhirnya mereka memutuskan untuk menggelar kasur diruang tengah.

Bisa dimaklumi rumah ini sangat sederhana, bilik-bilik bambu mungkin masih baru, tapi untuk genting-genting ini mungkin sudah lama tidak diganti, dan beberapa kayu penyangga pun sudah terlihat mulai keropos termakan usia.

********

Malam sudah menjelma menjadi pagi, udaranya sedikit lebih dingin dari biasanya, genangan air sisa hujan semalam masih terlihat jelas.

Kegiatan hari ini juga tidak terlalu berat seperti biasanya, hanya melanjutkan kegiatan kemarin yang belum selesai.

Para mahasiswa membersihkan pakaian mereka sisa kegiatan tadi.
Bian dan Damar hanya duduk dibawah pohon jambu, sambil menikmati kopinya.

Memang sangat pas diudara yang begitu dingin seperti ini, ditambah cuaca yang mendukung paling nikmat menikmati secangkir kopi .

Apa lagi hari ini bukan jatah mereka untuk mendampingi kegiatan, jadilah mereka menikmati hari-hari santai mereka sejenak.

Bian dan Damar memanglah salah satu anggota yang paling jarang meminta cuti, mereka adalah dua prajurit yang paling sibuk diantara yang lain, mereka selalu siap menggantikan teman satu letting mereka yang kadang tiba-tiba tidak bisa bertugas.

Alasan mereka itu karena mereka  sangat mencinta  tugas mereka, mereka juga menjadi salah satu prajurit yang berprestasi jadi banyak sekali tugas yang mereka emban, dan mengisi waktu mereka yang kosong, apa lagi mereka terkenal jomblo jadi banyak anggota yang satu letting atau satu tingkat lebih tinggi dari mereka yang tak senggan untuk meminta bantuan tugas dari mereka, lagian jika dihari libur pun mereka bingung mau ngapain, hanya berkumpul dengan keluarga mereka masing-masing, tidak ada yang namanya kencan atau quality time bersama orang spesial.

Hamparan sawah nan luas didepan mereka, dengan secangkir kopi dan sepiring singkong goreng menjadi teman bersantai mereka.

Ahhhh nikmat sekali baru kali ini Bian merasa damai, dan bisa menikmati waktunya.

"Pagi, kapten"

Terdengar suara  wanita yang selalu mengganggu hari-harinya.

"Ehh dip, pagi juga" sapa Damar ramah

Dipta hanya tersenyum

"Ada perlu apa kamu kesini" ucap Bian  datar

"Ya ilehh biasa aja kali, gue kesini mau minta tolong lu, kalo ngga ada keperluan yang penting ting ting banget kaya gini gue juga ogah kali nyamperin lu"

"Ada apa ?" Tanyanya lagi

Damar hanya diam, dia tau pasti akan ribut jika ada dua manusia itu.

BIANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang