15

4.8K 378 1
                                    

Hari itu kegiatan dilanjutkan ditanah lapang, penempaan kembali dilakukan untuk mendidik semua mahasiswa menjadi mahasiswa yang bisa diandalkan, mahasiswa yang kuat, tegas, , dan bermoral.

Bian yang sedari tadi menjaga pos 3 memasang wajah galaknya.

Semua mahasiswa mengikuti instruksi dengan baik, begitupun dengan Dipta dia berusaha fokus dan mengikuti dengan profesional.

Padahal sejujurnya dia gugup, dan takut jika dia melakukan kesalahan sedikit saja, dia harus menanggung konsekuensinya apa lagi saat ini pria yang menjadi hantu hidupnyalah yang bertugas mengawal.

"Heii kamu yang betul" tukas Bian pada Dipta

Dipta kembali membenarkan sikapnya.

Saat ini Dipta hanya sedang tidak ingin berdebat dengan laki-laki itu, dia ingin mengirit tenaga nya yang mulai terkuras habis.

"Benarkan posisimu, itu tangan mu salah naikan lagi" titah Bian pada Dipta

Lama lama Dipta jengah dengan kelakuan Bian

"Bawel" ucap Dipta lirih namun bisa didengar Bian

"Bilang apa kau tadi, saya dengar loh" Bian memasang wajah galaknya.

"Jawab" teriaknya kembali didepan gadis itu

Tiba-tiba dada Dipta merasa sesak, biasanya jika laki-laki itu mengomelinya dia tidak merasa sesedih ini, namun dia berusaha profesional lagi

"Siap salah" jawabnya

Dipta kembali melakukan kegiatan nya .

Sedari awal kegiatan Dipta merasa tidak fokus, tidak seperti biasanya

"Dip lu ngga papa ?" Tanya Tania setengah berbisik

"Nggak Tan gue ngga papa" jawabnya seadanya

Mereka kembali mengikuti kegiatan

Namun dia benar-benar tidak bisa fokus

"Kalo tidak siap lebih baik keluar" teriak seorang pelatih

Dan kembali mengikuti kegiatan semampunya.

Mereka diberi waktu untuk beristirahat
Dipta dan Tania duduk dibawah pohon.

Mereka meluruskan kakinya, dan menikmati makanan yang disediakan

Tiba-tiba
Tess

Darah segar mengalir dari hidung Dipta, tangannya mencoba menutupi hidungnya, dia menengadah keatas untuk mengurangi aliran darah.

Tess
Darah kembali menetes ditangannya

"Dip lu ngga papa" tanya Tania panik

"Ngga gue ngga papa" ucapnya sambil menahan darah di hidungnya

Tania membantu memberikan tisu, namun tisu tidak membantu

Anak anak yang ada disana sudah mulai panik dengan keadaan Dipta

Sebenarnya Dipta biasa saja, karena dia selalu mengalami hal itu jika kondisi tubuhnya sedang tidak baik atau suhu tubuh nya tidak sesuai dengan lingkungan.

Tess
Darah terus mengalir

********

Dari jauh Bian melihat kerumunan mahasiswa dibawah pohon

"Mar, itu lagi pada ngapain" tanya Bian

"Ngga tau, lagi makan snek kali" ucap Damar asal

BIANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang