"Nga- Ngapain kalian disini?"

"Elah santay aja kali liatinnya." Ucap Farel yang tengah asik berbaring di sofa.

"Tauk, kayak habis liatin setan." Saut Bima sambil melirik ke arah Dino yang masih terdiam di tempat.

"Iya! Kalian semua setannya!"

Farel membenarkan posisinya menjadi duduk. Ia menggeser pantatnya agar ada sedikit tempat untuk Dino.

Dino duduk disamping Farel, sambil meliriknya dengan tajam.

"Wah... Coklat." Pekik seorang anak kecil yang menghampiri Dino. Anak kecil itu tak lain adalah Bimo.

Bimo merampas coklat ditangan Dino dengan tak berdosa.

Gagal sudah niat Dino untuk ngemil coklat.

Bima langsung menarik Bimo agar duduk di sebelahnya. Bimo membuka bungkus coklat tersebut dan memakannya bersama Bima.

"Apa tujuan kalian kesini?"

"Biasa kita cuma mau numpang makan." Ucap Bima sambil tertawa.

"Kita mencari ketenangan dengan makan di rumah lo." Saut Farel.

Bimo tertawa kecil, "Untung aja Bimo ikut kak Bima, jadi dapet coklat gratis kan."

Bima sudah tidak waras! Bisa-bisanya dia membawa anak kecil untuk membantunya menghabiskan makanan di rumah Dino malam-malam begini.

Bima mengacak rambut Bimo gemas. "Adiknya siapa dulu nih."

" Kak Bima!"

Bima dan Bimo melakukan high five dengan senyum yang merekah diantara keduanya.

Dino dan Farel hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan kakak beradik tersebut.

💖💖💖💖

Tasya duduk bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga, sambil menonton acara di televisi.

Tasya menikmati acara yang dilihatnya sambil mengemut coklat yang tadi dibelinya.

Tasya, Rehan, dan Santi tak kuasa menahan tawanya saat melihat acara lawakan tersebut.

Tawa ketiganya menggema di ruangan tersebut. Seperti tak ada beban sedikitpun yang menimpa. Keluarga yang bahagia.

Drtt... Drtt...

Tasya meraih ponselnya yang bergetar. Ia melihat ada pesan dari Rangga.

Rangga:
Semangat buat besok!

Tasya tersenyum tipis. Tasya merasa bahagia, bahwa ada yang mendukungnya sampai sejauh ini.

💖💖💖💖

Tasya memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Tasya memakai baju seragam sekolahnya. Sudah berapa lama Tasya tidak memakai seragam ini? Tasya merindukannya.

Pagi ini Tasya akan ke sekolah bersama Rangga untuk mengungkap kebenaran.

Tasya memperhatikan cadar yang ada di tangannya, kemudian meletakkannya di atas nakas.

Kali ini Tasya tidak akan mengenakan cadar itu. Kali ini wajah cantiknya tidak akan ditutupi oleh selembar kain lagi. Sebentar lagi semua perbuatan Sinta akan berakhir.

Jujur Tasya masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Sinta padanya.

Ada sedikit keraguan dihatinya, numun semua keraguan itu Tasya buang jauh-jauh. Rangga sudah menasehatinya, begitu pula dengan Bima.

Mereka berdua tidak akan pernah berbohong pada Tasya.

Tinn...

Mendengar suara klakson tersebut buru-buru Tasya turun kebawah dan berpamitan kepada Rehan dan Santi, kedua orang tuanya.

Tasya berjalan kearah Rangga dengan senyum yang terus mengembang.

"Pagi cantik..."

"Pagi juga ganteng." jawab Tasya sambil tertawa kecil. Ranggapun hanya bisa tertawa mendengar ucapan Tasya.

Tasya mengatakan bahwa Rangga ganteng bukan karena ada maksud tersembunyi. Lagi pula Tasya tidak salah, Rangga benar ganteng. Tidak ada salahnya kan mengatakan hal itu? Tasya hanya mengagumi salah satu ciptaan tuhan yang satu ini.

"Kak Bima gaikut bareng?"

"Nanti dia nyusul."

Tasya hanya mengangguk mengerti, ia langsung naik ke atas motor Rangga sambil memakai helmnya.

"Ga?"

Rangga menatap Tasya dari kaca spionnya, seolah-olah tatapannya mengatakan 'Apa?'

"Ucapan gue tadi jangan sampai bikin lo baper ya."

Rangga mengernyit heran. "Yang mana?"

"Yang gue bilang lo ganteng."

"Gue kan memang ganteng Sya. Bukan cuma lo aja yang bilang."

"Kalau gitu gue tarik ucapan gue."

"Mana sempat keburu telat, gue udah baper ni. Gue bisa patah hati kalau lo kecewain gue."

"Nyebelin banget jadi cowok!"

"Cerewet banget jadi cewek!"

"RANGGA!" pekik Tasya.

"Apa sayang?"

"Buruan jalan!"

Rangga tertawa melihat ekspresi Tasya yang sudah seperti kepiting rebus. Menggoda Tasya membuat hati Rangga bahagia.

Namun Rangga sadar, ia hanya seorang yang akan menjadi penyemangat Tasya. Setelah ini, setelah semua membaik pasti Tasya akan kembali pada Dino. Dan Rangga? Ia harus mempersiapkan kondisi hatinya nanti.

💖💖💖💖

Anastasya & AldinoWhere stories live. Discover now