Hi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban.
I hope you guys enjoy it💕
⚠⚠⚠
▪ 13+
▪ Harsh words.
▪ The contents are really cringe and random.
▪ Some stories have differ...
Hari ini, sebenarnya adalah hari dimana Lisa dan Minghao memiliki jadwal yang sama dalam sehari. Walau satu jurusan, biasanya mereka jarang sekali satu kelas, namun di semester ini, mereka berdua memiliki jadwal yang sama sehari dalam seminggu.
Dan kebetulan sekali, berakhirnya perkuliahan mereka sama dengan berakhirnya perkuliahan Yuju, teman karib mereka. Seperti yang direncanakan sebelumnya mereka akan hang out sebentar, sekedar menghabiskan waktu dengan makan.
"By the way, Lis, gue jadi kepikiran," ujar Minghao ketika mereka berjalan bersama. "Kenapa Taeyong tiba-tiba minta nomor lo?"
Lisa bergeming. Ia mengigit kecil pipi dalam nya. Sebenarnya ia juga bingung, bahkan terus kepikiran hingga tak fokus belajar tadi, hanya karena terus mempertanyakan kenapa Taeyong yang tiba-tiba datang padanya, lalu tadi ... menghubunginya?
Tapi tunggu ... Lisa masih belum tahu kalau tadi itu beneran nomor nya Taeyong. Cuman, siapa yang tidak berdebar dan panik.
"Apa mungkin ... perihal dance?"
Minghao menoleh, ia memiringkan kepala sembari berpikir. "Dance? Tapi elo udah keluar dari dance sejak awal semester ini 'kan?"
Lisa mengangguk. Ucapan Minghao benar. Lisa sudah tak lagi dalam kegiatan mahasiswa dance tersebut sejak awal semester ini. Alasannya karena ... sesuatu mungkin akan menyakitinya nanti.
"Hao ... gue jadi beneran takut."
Minghao terdiam, ia hanya dapat menatap lurus ke depan dengan kaki yang terus melangkah. Dadanya seketika mendesir, ia pun takut juga cemas.
"Gue udah mastiin Jimin enggak ngasih tau anak lain tentang channel youtup gue. Gue yakin Jimin bukan tipe orang yang mulut gede."
"Tapi, lo tau sendiri Jimin itu kayak mana. Orang yang bakalan terbuka kalo udah kobam."
Lisa menggigit bibir bawahnya. Jelas, ia terlihat panik akan apa yang diucapkan Minghao perihal Jimin.
Rahasia lain yang dimilikinya selain menjadi Secret Admirer Taeyong adalah memiliki channel youtup sendiri yang memperlihatkan dance nya, koreografi yang ia ciptakan sendiri.
Lisa hanya tak ingin, orang-orang mengetahuinya dan menghancurkannya.
"Atau elo hapus aja channel lo, vakum sebentar, nanti bikin lagi?"
Sontak Lisa menoleh, menggeleng kencang kemudian. "Hao, subscribe gue hampir satu juta, Hao, mana mungkin gue hapus akun, ck."
Minghao mendecak. "Ya terus gimana? Lo sendiri yang pingin sembunyi-sembunyi, jadi gue kasi saran yang gue punya. Lagipula ... kapan sih lo keluar dari zona nyaman lo?"
Lisa terdiam, bibirnya terkatup rapat saat mendengar ucapan Minghao. Ia sudah mendengar ini ribuan kali, entah itu dari Minghao ataupun dari Yuju. Tak dapat dipungkiri kata-kata ini benar-benar menohoknya, menusuk dirinya yang terlalu takut akan dunia luar.
Kendati begitu, Lisa juga ingin terbang jauh, lepas dari belenggu yang mengikat. Namun, Lisa tidak memiliki keberanian seperti itu karena bayang-bayang akan ilusi yang bisa saja terjadi nanti karenanya.
Lisa lantas menghela napasnya. Ia tidak menjawab Minghao dan Minghao pun tidak mempertanyakan lagi ataupun menekan Lisa. Pemuda itu sudah mengetahui, bahwa itu mungkin sangat sulit daripada saat mulutnya bersuara.
Keduanya berjalan saling berdampingan dengan keheningan, menyusuri koridor demi koridor di gedung itu, lantas turun ke lantai satu lalu kembali berjalan menuju gedung timur universitas.
Kawasan baru, gedung baru juga tempat-tempat keperluan baru, termasuk ruang latihan tari baru dan ruang latihan anak-anak padus yang baru. Tak heran jika di kawasan sekitar sini masih sepi.
Lisa dan Minghao terus berjalan, melewati ruang demi ruang sunyi. Hingga, kala ruangan unit kegiatan mahasiswa paduan suara terlihat, Lisa hampir saja berbalik arah saat seseorang yang ia kenali keluar dari sebuah ruangan. Minghao juga sama, pemuda itu hampir saja berhenti karena terkejut.
Itu Taeyong, keluar dari sebuah ruangan- tepat di samping ruangan sebelum ruang padus- sembari berbicara sendiri, tepatnya bertelponan dengan seseorang.
Lisa meneguk salivanya, langkahnya yang pelan terus ia paksa untuk berjalan melewati Taeyong yang berjongkok dan bersandar pada pilar di sana.
Minghao yang menyadari kepanikan pada Lisa, kemudian menarik kecil Lisa. Mempercepat langkah keduanya dalam diam untuk segera menjauh.
Namun, kendati begitu, Lisa mendengarnya. Suara frustasi nan cemas oleh Taeyong.
"I'm sorry, babe. Aku tahu aku salah, aku cuman iseng aja tadi ... okey-okey, calm babe, sekarang kamu di mana? Aku samperin kamu sekarang ... oke, aku ke sana."
Lisa menipiskan bibir. Pandangannya terus merunduk dalam diam sementara Minghao menariknya.
Seperti yang diketahui, menjadi seorang penggemar rahasia untuk seseorang yang memiliki kekasih, tak luput dari yang namanya sakit hati.
Yang hanya dapat mampu Lisa lakukan adalah berucap; tak apa, dia bahagia, aku juga bahagia.
Bullshit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
a/n: Cuman mau bilang aja sih, jgn benci bubu dan lily ya :(( -eri