13

10.5K 431 59
                                    


Sudah pagi, namun agnes belum juga pulang. Hal itu membuat jaemin khawatir dengan kekasihnya.

Jaemin teringat sesuatu!, Hp nya bisa melacak keberadaan agnes. Setelah itu jaemin meneliti Hp nya.

"Fuck" umpat jaemin saat melihat posisi agnes berada di halte bis menuju luar kota.

••

Agnes sudah duduk tentram di salah satu kursi penumpang  bis. Lona duduk di samping agnes.

Agnes dari tadi menatap keluar jendela. Apakah caranya untuk meninggalkan jaemin sudah benar?. Apakah pilihannya menjadi Single parent sudah benar?. Apakah dirinya hanya memang untuk di permainankan?.  Apa semudah itu orang mencampakkan dirinya?. Apa ia hanya menjadi pelampiasan nafsu semata?.Itu terngiang-ngiang di pikiran agnes. Rasanya agnes ingin menangis saja sekarang.

Di satu sisi agnes kecewa kepada jaemin, di satu sisi agnes merasa dirinya ke anak-anak an.

Saat bis sudah mau jalan, bis terhenti mendadak karna seorang lelaki menghadang bis itu dari depan.

Lelaki itu jaemin, jaemin adhitama!.

Agnes kaget bukan kepalang saat jaemin menerobos masuk dan menghampirinya dengan tatapan tajam.

"Akh.." ringis agnes tat kala jaemin menyeretnya keluar dari bis tanpa memperdulikan ibu-ibu yang memprotes atas tindakan kasar jaemin.

Lona yang terkejut membawa koper nya sambil mengikuti agnes dengan raut panik dan takut.

••

Lona masih duduk di bawah pohon melindungi dirinya dari hujan deras. Lona fokus melihat drama antara agnes dan jaemin yang sedang nangis sambil hujan-hujanan di taman. Coba saja ada pop corn, pasti drama nya seru. Pikir lona.

Lona adalah definisi teman laknad yang sebenarnya.

"Kak.. aku gak mau balik lagi sama kakak!" Jerit agnes saat jaemin berlutut di hadapan nya.

"Berdiri kak!, Gak ada sejarah nya laki-laki berlutut gini di hadapan perempuan!!, Apalagi perempuan nya hanya pelampiasan nafsu semata!!" Teriak agnes di iringi suara derasnya hujan yang mengguyur tubuh mereka berdua.

Bahkan jaemin maupun agnes tak peduli tubuh mereka menggigil karna terus dibasahi hujan.

"Kakak bisa jelasin nes, ayok balik.. kakak mohon.." jaemin memegang kedua tangan agnes sambil terus mencium satu persatu tangan pucat dan basah perempuan itu.

"Kakak mending pulang!, Sekarang lagi hujan!. Nanti kakak sakit!. Aku bisa jaga diri sendiri!. Dan aku juga bisa jaga anak aku sendiri!" Teriak agnes di iringi isakan.

Jaemin menatap agnes sayu. Jaemin terkejut mendengar pengakuan adiknya.
"Ka-kamu---?"

"Iya!! Hahaha aku hamil,kak!. Aku tau kakak punya pacar dan gak akan tanggung jawab.. rasa nya sakit kak!. Tapi aku gak boleh egois!" Tangis agnes pecah, air matanya di temani oleh air hujan.

"Sakit kak... Sakit banget... Hati aku sakit... Mungkin hati anak aku lebih sakit liat papa nya main sama cewek lain,kak..." Lirih agnes sambil memukul dada nya berharap cara itu bisa menghilangkan nyeri di dadanya.

"Nes--"

"Iya kak... Aku gapapa... Hahaha sakit kayak gini mah aku udah biasa tau! Hahaha. Aku udah biasa sama sakit di selingkuhin cowok, di banding bandingin, gak di beri kasih sayang, se enaknya di atur atur, di jadiin boneka, cuma jadi pelampiasan nafsu, dikhianati, di tinggalin, di jahatin... Tapi kenapa rasanya masih sama kayak pertama kali kak??.. rasanya sakit... Coba kakak bayangin, mentang-mentang aku bukan anak kandung.." agnes mengatur nafas nya sambil terus menangis di bawah hujan.

"Aku gak anak kandung... Gak di kasih sayang... Di beda-beda in terus.. aku emang beda.. aku bukan mereka ataupun dia. Dulu aku berpikir cuma kakak yang sayang sama aku... Ternyata aku salah.."

"Aku salah.. kakak cuma mainin aku selama ini.." sambung agnes.

Jaemin berdiri, tubuh tinggi nya memeluk tubuh mungil agnes. Agnes memberontak kecil, namun karna hasilnya sia-sia perempuan ini menyerah untuk memberontak.

"Kamu bukan pelampiasan kakak agnes.." gumam jaemin.

"Kemarin yang kamu lihat, kamu salah paham.."

"Banyak info yang bilang kalau sekertaris kakak itu perempuan murahan. Untuk membuktikan kakak kasih dia duit trus kakak sewa dia, dan dia mau. Kemarin kakak Cuma drama. Pas kamu pergi kakak lansung ngusir dia dan mecat dia. kamu tenang ya.." jaemin mengecup jidat adiknya yang di jatuhi air hujan.

Agnes mengangguk, cewek ini memeluk jaemin.
"Kak, ak--- akh!" Dengan tegap jaemin lansung menggendong tubuh lemah adiknya.

Darah keluar dari bawah, membuat jaemin panik setengah hati. Ia tak mau anaknya pergi secepat ini.

Lona yang merasa harus ikut campur lansung menerobos derasnya hujan sambil mendekati jaemin serta agnes.

"Tolong telfonin ambulan.." lirih jaemin sambil menangis.

••

wpd_nanaa



[M]brother-jaemin version-{END✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang