43. Tidak sesuai ekspektasi

Comenzar desde el principio
                                    

"Nanti aja, gue pusing."

"Ya makannya mandi dulu habis itu makan terus minum obat biar gak pusing."

Gara menaruh jari telunjuknya di bibirnya sendiri. Mengkode agar Gilfa diam tidak banyak bicara.

Gilfa berdecak. "Orang dikasih tahu itu nurut, kalau udah sakit mah siapa lagi yang mau urus selain istrinya sendiri," katanya lalu melangkah ke arah lemari.

Gilfa mengambil pakaian baru untuk Gara. Lalu memberikan pakaian itu pada suaminya. "Cepet mandi. Gak ada alasan apapun."

Gara menghela napas. "Lo gak denger ya? Gue pusing, Gil!!!"

"Ya makannya mandi dulu!!" Gilfa ikutan emosi pada suaminya.

Gara berdiri. Lalu menatap manik Gilfa dalam. Emosi dan pikiran yang tadi hanya berpatok pada ucapan Nathan, kini hilang ketika melihat manik istrinya itu. Gara seperti terhipnotis oleh tatapan teduh Gilfa.

Gara menjatuhkan kepalanya pada pundak Gilfa. Hembusan napas kembali lelaki itu keluarkan. Gilfa tahu kalau Gara tengah dalam keadaan kurang baik. Maka dari itu Gara seperti aneh dari yang biasanya lelaki itu perlihatkan.

Tangan mungil sedikit berisi nya itu mengelus permukaan belakang rambut Gara dengan lembut. Mencoba untuk merilekskan segala pikiran Gara. "Ada masalah ya? Kok kayak aneh aja gelagat kamu, sampai mommy papi juga heran."

Kini tangan Gara berada pada pinggang Gilfa. Menarik tubuh buncit Gilfa secara perlahan lalu mendekapnya begitu erat. Menyalurkan segala kegelisahan yang sedang melanda dirinya.

"Udah ah pengap. Nanti anaknya gepeng kalau peluk 'kan kamu erat kayak gini."

Ingin sekali Gara tertawa terbahak mendengarnya. Namun karena tidak mood, Gara hanya bisa tersenyum tipis. "Lo bego atau polos?"

"Aku laporin ke mommy kalau kamu bilang aku bego!"

"Siapa yang bilang lo bego? 'Kan gue cuma tanya!"

Gilfa melepas pelukan itu secara paksa. "Tahu ah, sana!" ucapnya jutek. "Sana mandi, susah banget di bilangin sih."

"Iya gue mandi lo bawel banget. Gue pusing dengernya!"

Plak

"Sakit anj—"

"Apa? Bilangin lho ngomong kasar sama aku!"

"Sana ngadu sana. Gak peduli gue!" ucap lelaki itu lalu memasuki kamar mandi.

Gilfa tersenyum melihat itu.

"Ga

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Ga..." Leon menghampiri Gara yang tengah sibuk mencuci motor di luar basecamp. Acara Minggu ini memang semua anak Rosas Negras sedang berkumpul. Rencananya mereka ingin mengadakan masak-masak sebelum nanti kelas 12 akan melaksanakan kelulusan.

Kegiatan Gara terhenti. Sekarang lelaki itu tengah berhadapan dengan Leon. "Apa?"

Leon tertawa. Entah ada apa dengan lelaki ini. "Gue mau pamit."

GALARA [END] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora