Juki terdiam. Mencerna semua perkataan dari Leon dengan seksama. Zian hanya bisa menampilkan wajah datarnya ketika melihat reaksi dari Juki.

Zian menepuk kedua pundak teman-temannya. "Gas lah kita ikutan main squid game, biar kaya!" Teriak lelaki itu sehingga dapat lemparan.

"Ga ternyata si geng Cobra gak pernah minggat dari Jakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ga ternyata si geng Cobra gak pernah minggat dari Jakarta."

Perkataan dari Dewa sontak membuat Gara terpancing. "Shit! Geng cupu cuma bisa iya-iyain aja tanpa ada tindakan," ucap Gara begitu emosi.

Bagaimana tidak emosi. Sejak pertempuran beberapa bulan yang lalu, Cobra sudah berjanji untuk pergi dari ibu kota. Tapi apalah daya namanya juga geng cupu, nyali ciut, tindakan gak guna.

"Gue mau buat dia perhitungan. Gue butuh lo buat ketemu sama dia."

"Oke kapan pun gue siap. Tapi menurut gue, ya, Cobra sama Raganda tuh kayak lagi buat rencana. Yang pasti tujuan mereka tuh tetap sama, hancurin Rosas Negras buat nguasai segala-gala nya."

"Rencana basi. Mau seberapa kuat mereka lawan Rosas Negras, Rosas Negras gak akan pernah terkalahkan," jawab Gara.

Dewa mengangguk.

Gara menatap sekeliling ruangan basecamp. Di basecamp hanya ada Gara dan Dewa, niatnya Gara ingin memberitahu kan tentang foto yang pernah papinya berikan saat itu.

"Gue mau bahas sesuatu. Menurut lo dia siapa, apa otak lo juga sama dengan jawaban di otak gue," katanya. Lalu membuka amplop berwarna cokelat itu.

Dan beberapa foto pun diperlihatkan pada Dewa. Dewa mengernyit sedikit heran dengan isi fotonya. Dari semua foto tidak ada yang bisa Dewa tebak, siapa dia? Namun ketika melihat tinggi badan dan sesuatu di tangannya membuat otaknya pun berpikir ke arah seseorang.

"Apa ini salah satu bukti si pengkhianat itu?" tanyanya.

Gara mengangguk. "Yap. Foto ini gue dapat dari papi gue. Papi gue ternyata udah lama awasin anggota geng gue, bahkan sampai nyuruh anak buahnya buat cari informasi satu persatu anggota Rosas Negras. Dan..."

"... ini hasilnya." Gara dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Fotonya memang gak jelas. Tapi gue tahu ini siapa. Dari tinggi badan dan salah satu cincin di tangan tuh orang, kayak mirip seseorang," ujar Dewa.

"Tapi gak tahu bener atau salah. Gue gak mau salah paham dalam kasus ini," lanjutnya.

"Menurut lo dia siapa? Apa jawaban kita sama?" tanya Gara. Lalu mereka saling tatap satu sama lain. Meyakinkan apa yang mereka pikirkan adalah suatu kenyataan.

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now