5 (Sakit)

2.2K 176 6
                                    

Pagi ini Dejun dan Jaehyun sedang sarapan bersama di ruang makan. Mereka hanya sarapan berdua di mansion. Suho masih berada di rumah sakit menemani Kun, kakak sulung mereka.

Hari ini adalah hari pertama Dejun sekolah semenjak kejadian dua hari yang lalu. Dimana Dejun dihukum dan disiksa oleh ayah kandungnya hingga jatuh sakit. Selama dua hari Dejun tak masuk sekolah karena sakit semenjak kejadian itu. Sehari sebelumnya Dejun tak masuk sekolah dikarenakan badannya sangat lemas seusai mendonorkan darahnya kepada Kun dan tambah Dejun kehujanan dan pingsan di hari itu juga. Total sudah tiga hari, Dejun tak masuk sekolah karena sakit.

"Dejun maaf, jika rasa nasi goreng kimchi buatan Hyung tidak selezat buatanmu"

"Ini sangat lezat Hyung. Dejun sangat menyukai nasi goreng buatan Jaehyun Hyung"

"Syukurlah kau menyukai nasi goreng buatan Hyung. Jun, hari ini Kun Hyung diperbolehkan pulang"

"Sungguh Hyung?"

"Ne"

"Dejun senang Kun Hyung sudah diperbolehkan pulang"

"Jun, kau yakin ingin masuk sekolah hari ini? Wajahmu masih pucat. Kau yakin sudah mendingan Jun?"

"Jun sudah mendingan Hyung. Badan Jun sudah sehat"

"Kalau kau merasa lemas di sekolah nanti, kau ijin pulang saja. Jangan lupa menghubungi Hyung, nanti Hyung akan menjemputmu"

"Ne, Hyungnim"

"Habiskan makananmu, Hyung akan mengantarkanmu ke sekolah"

"Ne, Hyungnim"

Setelah selesai sarapan, Dejun dan Jaehyun bersiap-siap untuk berangkat sekolah dan kuliah.

Sebelum berangkat menuju kampusnya, Jaehyun mengantarkan Dejun terlebih dahulu ke sekolahnya.

Setelah lima belas menit perjalanan akhirnya mereka sampai di SOPA, sekolah tempat Dejun menimba ilmu di tingkat menengah atas.

"Hyung, Dejun pamit sekolah"

"Ne, belajar yang rajin adik Hyung yang tampan"

"Ne Hyung"

"Jun, ambil uang ini. Ini untuk uang sakumu. Apakah ini cukup untuk uang sakumu selama sebulan?" ucap Jaehyun sambil menyodorkan beberapa lembar uang untuk adik bungsunya.

"Tak usah Hyung. Ini uang sakumu, Hyung. Kalau Hyung memberikan uang saku hyung pada Jun, uang saku Hyung berkurang. Maaf Jun menolak ini Hyung" ucap Dejun menolak halus pemberian uang saku dari kakaknya.

"Uang saku Hyung tak akan berkurang. Appa terkadang memberi hyung uang saku lebih. Dan sebagian uangnya kadang Hyung tabung, Jun"

Sebenarnya Dejun sangat membutuhkan tambahan uang untuk uang sakunya dan kebutuhan lainnya di sekolah. Dejun tak enak menerima pemberian dari kakak keduanya.

"Ambil ini Hyung tak suka penolakan! Kau adik Hyung, sudah seharusnya Hyung membantumu dikala kesusahan. Jun, Hyung mohon kau jangan bekerja part time lagi. Kalau kau butuh sesuatu atau uang bilang ke Hyung. Hyung ingin kau fokus sekolah. Buatlah Kun Hyung, Hyung, dan Appa bangga karena prestasimu"

"Jun bisa membuat Hyungdeul bangga. Tapi Jun tak bisa membuat Appa bangga. Prestasi apapun yang Jun raih, Appa tak pernah bangga pada Jun. Dimata Appa, Jun tetaplah anak sial, pembunuh, anak yang tak berguna, dan suka membuat kesalahan" ucap Dejun menarik nafas dan bersedih. Maniknya sudah dipenuhi airmata yang siap jatuh dari netranya.

-Don't Hate Me Dad- (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang