11 (Pelampiasan)

1.4K 146 11
                                    

Vote sebelum membaca! 🙏

🌱

Di sebuah tempat yang luas dan dipenuhi oleh ilalang hijau nan cantik dan juga ditumbuhi beraneka ragam pohon bunga nan cantik, Dejun berjalan menyusuri jalan setapak yang ada di sana. Ia terus mengikuti jalanan setapak itu. Langkahnya terhenti ketika ia melihat remaja yang tak asing baginya. Sedang duduk sendirian di bawah pohon bunga sakura yang rindang. Memakai baju berwarna putih bersih dan tubuhnya memancarkan cahaya.

"Mark?" panggil Dejun sambil berjalan menghampirinya.

"Dejun? Kenapa kau bisa berada di sini?"

"Aku tak tahu bagaimana aku bisa sampai di sini Mark. Aku tadi mengikuti arah jalan setapak itu Mark. Kau sendiri kenapa ada disini?"

"Kau sudah sehat Mark? Wajahmu sudah tak pucat"

"Aku sedang menunggu Abeoji dan Eomma. Mereka akan menjemputku di sini Dejun. Ne aku sudah sehat, Dejun"

"Menunggu abeoji dan eomma-mu, menjemputmu?"

"Ne"

"Mark sekarang ikut aku pulang. Adik-adikmu pasti sangat senang melihatmu sudah sehat, Mark"

"Tidak bisa Dejun"

"Mark" panggil dua orang Dewasa, satu laki-laki dan satu perempuan.

"Abeoji, Eomma"

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama nak. Kajja kita pergi ke tempat Abeoji dan Eomma, nak" ucap Ayah Mark

"Ne" ucap Mark, senang.

"Tunggu Abeoji, Eomma" ucap Mark

"Dejun ingatlah pesan yang aku sampaikan kepadamu. Aku pamit, bilang ke adik-adikku, aku sangat menyanyangi mereka. Dan bilang ke mereka, mereka harus mengikhlaskanku, jangan larut dalam kesedihan"

Kemudian Mark dan kedua orangtuanya berjalan mengikuti cahaya dan kemudian menghilang.

"Mark!"

"Sepertinya aku mimpi buruk. Kenapa perasaanku tak enak. Mark? Apakah dia baik-baik saja? Semoga Mark baik-baik saja"

Dejun melanjutkan tidurnya kembali di samping Haechan.

Jisung terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisung terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil. Karena Jisung penakut, ia membangunkan Chenle, kakaknya.

"Chenle Hyung bangun, antarkan Jisung ke kamar mandi. Jisung ingin buang air kecil"

"Eungh... Sendiri saja kau ke kamar mandinya, Lee Jisung"

"Aku takut Hyungnim"

"Baiklah Hyung akan mengantarkanmu ke kamar mandi. Jangan lama-lama ne, Hyung sangat mengantuk"

-Don't Hate Me Dad- (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang