Kim Dejun, adalah anak bungsu dari 3 saudara. Kehidupannya sangat menyedihkan. Ia harus menjalani kehidupannya yang sangat berat. Selama hidupnya ia dibenci oleh ayahnya. Menurut ayahnya, Dejun adalah anak sial dan pembunuh istrinya. Istrinya menin...
Suho berjalan menuju kamar rawat Kun. Di tengah jalan menuju kamar rawat Kun, ia berpapasan dengan sahabat lamanya Zhang Yixing, nama panggilannya Lay.
"Suho?"
"Lay?"
"Apakabar? Sudah lama kita tidak bersua Suho" ucap Lay
"Kabar baik Lay. Ne sudah lama kita tak bersua" balas Suho
"Bagaimana kalau kita mengobrol di cafetaria rumah sakit?" ajak Lay
"Baiklah"
Lalu mereka berjalan menuju cafetaria rumah sakit.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Di kamar rawat Kun, Jaehyun menelepon Dejun berkali-kali tapi tidak diangkat.
"Kau menelepon siapa Jaehyun?" tanya Kun
"Jaehyun menelepon Dejun, Hyung. Dari tadi Dejun tidak mengangkat telepon dari Jaehyun. Jaehyun khawatir Hyung, perasaan Jaehyun tak enak" jawab Jaehyun
"Mungkin Dejun sudah tidur karena kelelahan dan badannya masih lemas mungkin. Jadi tak mengangkat teleponmu, Jaehyun" dibalas anggukan oleh Jaehyun.
Kemudian Jaehyun menaruh ponselnya di dalam saku celananya.
"Jaehyun, Hyung ingin ke kamar mandi tolong antarkan Hyung"
"Ne Hyung" Jaehyun menggendong Kun ala bridal style. Kemudian mendudukannya di kursi roda, lalu Jaehyun mendorong kursi roda Kun menuju kamar mandi.
"Kau tunggu di depan pintu. Hyung bisa sendiri"
"Baik Hyungnim"
Jaehyun menunggu Kun di depan kamar mandi. Lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan singkat pada Dejun.
Setelah selesai, Jaehyun mendorong kursi roda Kun menuju brangkar dan menggendong Kun lalu menidurkannya di atas brangkar.
"Jaehyun, tolong ambilkan Hyungnassal canulla. Nafas Hyung sesak" Jaehyun mengambil nassal canulla dan memasangnya di hidung Kun.
"Sudah mendingan Hyung?"
"Ne, sudah mendingan. Terima kasih" Jaehyun membalas dengan anggukan. Kun merebahkan dirinya, kemudian Jaehyun menyelimuti Kun hingga dada.
Pintu ruang rawat terbuka, dr. Cho datang untuk memeriksa keadaan Kun. Beberapa saat kemudian seorang perawat datang membawa trolley makan malam dan obat untuk Kun.
