15 (Therapy)

1.3K 126 9
                                    

Vote sebelum membaca!

🌱

Jaehyun tersadar dari pingsannya.

"Kenapa aku di sini? Dejun?"

Cklek

"Syukurlah kau sudah sadar Jaehyun" ucap dr. Hong lalu menghampiri Jaehyun.

"Dokter Hong. Di mana Dejun? Apa Dejun sekarang berada di rumah duka atau di kamar mayat?"

"Adikmu sekarang berada di Ruang ICU, Dejun kembali koma. Syukurlah Tuhan memberikan keajaiban pada Dejun. Nafas dan detak jantungnya kembali, Jaehyun"

"Benarkah itu dr. Hong?" Jaehyun tak percaya apa yang diucapkan dr. Hong.

"Ne, Jaehyun-ah"

"Dokter Hong maafkan aku telah memukulmu tadi. Aku sungguh emosi tadi sampai memukulmu, maafkan aku"

"Aku memaafkanmu Jaehyun. Aku memaklumi kondisimu"

"Terima kasih kau sudah memaafkan ku, dr. Hong"

"Sama-sama"

"Dokter Hong, apakah aku boleh menjenguk Dejun?"

"Dejun masih dalam pantauan kami. Jadi belum bisa dijenguk"

"Istirahatlah Jaehyun. Jaehyun, jangan panggil aku dr. Hong panggil aku Jisoo Hyung"

"Ne, Hyungnim"

"Hyung pamit, Hyung mau memeriksa pasien lainnya. Istirahatlah"

"Ne"

Jaehyun mengambil ponselnya lalu menelepon Kun, kakaknya.

"Yeoboseyo Hyungnim?"

"Jaehyun, bagaimana keadaan Dejun?"

"Dejun kembali koma Hyung. Sekarang Dejun berada di Ruang ICU"

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Entahlah Hyungnim"

"Hyung ingin ke rumah sakit tetapi penyakit nakal ini kembali berulah"

"Penyakitmu berulah lagi Hyungnim?"

"Ne"

"Hyung matikan teleponnya. Hyung sangat mengantuk setelah meminum obat"

"Ne"

Jaehyun mematikan sambungan telepon lalu memasukan ponselnya ke sakunya.

"Aku sangat lapar. Lebih baik aku ke cafetaria membeli makanan"

Lalu Jaehyun keluar dari kamar rawat dan berjalan menuju cafetaria rumah sakit.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-Don't Hate Me Dad- (END) ✔Where stories live. Discover now