The Lover

1.1K 13 0
                                    


Pagi itu, Vira merasakan letih yang luar biasa, hingga dia merasa begitu malas untuk segera beranjak dari tempat tidurnya. Tidak terasa dia dan Louis sudah berada di Bali selama tiga hari, dan selama tiga hari itu, mereka berkeliling Bali, mulai dari Tanah Lot, Canggu, Ubud, hingga Uluwatu. Di hari ke-empat mereka memutuskan untuk beristirahat di villa selama sehari untuk menghilangkan lelah karena berkeliling Bali.

Handphone Vira tiba-tiba berbunyi saat Vira hendak memejamkan matanya lagi. Dengan malas Vira mengambil handphonenya di meja samping tempat tidur. Mata Vira seketika terbuka, dan kantuknya hilang. Dia tidak menyangka Ian menelponnya. Mungkin Ian mau pamer cerita kencannya yang membosankan.

"Heh! Ngapain kamu nelpon-nelpon?" Vira mengomel lewat telepon sambil tertawa meledek.

"Penasaran aja, kamu udah diapain aja sama tuh bule!" Ian tertawa renyah sambil terdengar suara sendok beradu dengan cangkir kopi.

"Sembarangan kamu ya, playboy Finder! Masih aman-aman aja tuh so far! Wekkkkk!! Kamu sendiri gimana, udah dapet berapa cewek minggu ini? Masih sehat kan? Gonta-ganti mulu!" Vira menenggak air dari botol air mineral di atas meja kamar.

"Banyak lah, ngapain punya satu cewek, kalo bisa dapet banyak, ya kan?" Ian kembali tertawa renyah.

Obrolan Ian dan Vira terhenti saat terdengar Louis memanggil Vira untuk sarapan. Jam sembilan pagi memang jadwal penjaga villa untuk mengantarkan sarapan.

"I'm coming Louis! Just a second!" jawab Vira sambil menjauhkan hand phone dari wajahnya.

"Aku makan dulu ya, cerita cewek-cewek Findernya besok lagi aja" Vira menyisir rambutnya.

"Hmmm,,, nanti ceritain juga, di hari ke berapa kalian akhirnya bobo bareng, soalnya nggak mungkin banget---"

Vira mematikan telepon karena merasa kesal dengan obrolan Ian, lalu melemparkannya ke tempat tidur. Vira melangkah keluar kamar untuk sarapan, sementara di depan kamar, Louis sudah duduk menunggunya sambil mengoleskan butter ke roti tawar untuk dipangggang.

"How are you this morning?" tanya Louis sambil tersenyum.

"I'm fine, just a bit tired, and you?" Vira mendekat ke Louis dan mencium pipi Louis.

"Me too,,, so I think we just stay in the villa and watch some movie? Or maybe swim?"

"That sounds good!" Vira duduk disamping Louis dan menuang gula ke dalam kopi hitamnya. Dia merindukan Hazelnut Capuccino buatan Ian, dalam hati Vira membatin.

*****

Seharian Louis dan Vira bermalas-malasan di villa dan menonton film. Siang yang panas membuat mereka berdua bosan berada di villa.

"It's almost 4 pm, and it is still very hot!" Louis bersandar di sofa sambil menenggak segelas air di tangannya.

Vira yang sedang mengutak-atik handphone hanya tersenyum. Vira memandang ke arah Louis, lalu berjalan mendekati kolam renang yang sejak mereka tiba, belum sempat mereka pakai. Virapun duduk di pinggiran kolam sambil kembali membuka handphonenya.

"Do you want to swim?" Vira masih memandangi kolam

Louis terdiam, lalu bangun dari sofa, berjalan masuk ke kamarnya. Tidak lama dia keluar dengan mengenakan celana pendek renangnya yang berwarna biru langit.

"Let's go!!" Louis berlari dari depan kamarnya dan meloncat ke kolam renang dari pinggir kolam.

Vira yang sedang fokus pada handphonenya terlonjak dan terkena cipratan air dari Louis. Louis sengaja meledek Vira dan bermain-main dengan air kolam agar Vira berhenti mengutak-atik handphone nya, dan ikut berenang bersamanya.

"Louis stop it!" teriak Vira kesal sambil berdiri menjauhi kolam.

"Join me!! Throw your phone!!" jawab Louis sambil tertawa.

Vira masuk ke kamar tanpa memperdulikan Louis, dan Louis pun merasa bersalah. Tawanya hilang dan dia berenang ke tepi kolam, berniat memanggil Vira. Namun tidak berapa lama, Vira keluar dengan mengenakan bikini dan wajah menahan tawa setelah pura-pura marah. Vira meloncat ke kolam dan Louis mengejar Vira di kolam. Vira tertawa puas karena berhasil mengerjai Louis.

Setelah satu jam berenang dan bermain-main di air, mereka duduk di gazebo dipinggir kolam sambil menikmati white wine yang dibeli Louis dari wine cellar didekat restoran tempat mereka makan malam kemarin. Louis bercerita tentang kegemarannya akan wine, yang berbeda di luar kebiasaan orang Jerman, yang rata-rata menyukai beer. Kemanapun dia pergi, dia selalu menyempatkan diri untuk mencicipi wine lokal. Meskipun tidak semua wine lokal yang dia cicipi punya cita rasa yang enak, dan kualitas yang bagus. Tidak jarang dia membeli wine sebagai oleh-oleh untuk keluarganya di Jerman, karena Ibu Louis juga penggemar wine.

Sementara Louis terlarut dengan ceritanya, Vira terlarut dalam imajinasinya sendiri saat dia menatap Louis bercerita. Tanpa sadar dia tersenyum dan mengangguk-angguk sendiri mendengarkan cerita Louis.

"I love you, Louis" antara sadar dan kelepasan, Vira tiba-tiba mengatakan hal itu.

Louis terdiam dari ceritanya, menatap Vira dan tersenyum. Diletakkannya gelas wine di tangan kanannya. Dia menyentuh pipi Vira dengan kedua tangannya, dan menciumnya lembut. Ciuman Louis yang lembut lama kelamaan membuat Vira hampir kehabisan nafas. Louis menatap Vira, lalu berdiri dari tempat dia duduk. Dibopongnya Vira dengan kedua tangannya, hingga Vira terkejut dibuatnya.

"Louis, what are you doing?" tanya Vira terkejut.

"Don't worry Vira, I will never hurt you" bisik Louis.

Sambil mencium Vira lembut, Louis membawa Vira ke kamarnya. Louis dengan lembut menenangkan Vira yang panik, saat sedikit demi sedikit Louis melepas satu persatu bikini Vira yang basah. Perasaan Vira bercampur aduk, antara panik, namun juga bahagia. Itu adalah sentuhan pertama Vira, yang dia dapatkan dari orang yang benar-benar dia cintai. Perlahan, Vira berhenti meronta dan membiarkan Louis menyentuhnya, dan melakukan apa yang dia inginkan.

"I love you Vira" ucap Louis lalu diciumnya Vira dengan lembut.

Vira memejamkan matanya agar dia bisa menghilangkan kepanikannya, termasuk detak jantungnya yang serasa hampir copot. Vira terperanjat saat tiba-tiba dia merasakan tubuh Louis diatasnya, dan dia bisa merasakan kulit Louis menyentuh kulitnya. Saat itulah kepanikan Vira memuncak, dan dilihatnya Louis sedang menatapnya. Louis menyentuh wajah Vira lembut dan mencoba menenangkan Vira. Dengan lembut Vira menyentuh wajah Louis, membalas ciumannya, dan dengan pasrah menyerahkan dirinya pada orang yang dia cintai.

THE FINDERWhere stories live. Discover now