CHAPTER 54

19 3 1
                                    

"Kak aku ke kelas duluan"

Revan ingin mencegah nya, namun Rachel sudah membuka pintu terlebih dahulu.

Sontak murid-murid disana langsung memandang ke arah Rachel. Begitu pula dengan Ari yang baru saja sampai ditempat.

"Liat deh dia barusan keluar dari mobilnya Revan"

"Wah jangan-jangan mereka berdua berangkat bareng lagi"

"Gercep juga tuh cewek"

"Cari kesempatan dalam kesempitan banget ya si Rachel, mentang-mentang mereka baru putus"

Langkah Rachel seketika terhenti setelah mendengar suara Resti teman seangkatan nya.

"Putus?" batin Rachel bertanya tanya

Setelah melihat kepergian dari Rachel, Ari langsung menghampiri Revan.

Revan tersentak saat Ari mencekram kerah seragam nya.

"Gua gak suka ya lu deketin Rachel!"

Satu hempasan kasar, Revan langsung melepas cengkraman tersebut.

"Gua tau alasan lu mutusin Claudia, karena lu suka kan sama Rachel!?"

Satu alis Revan terangkat.
"Emangnya kenapa kalo gua suka sama Rachel?, Dan selagi bukan milik siapa-siapa gua berhak dong deketin dia"

"Dia emang bukan milik siapa-siapa sekarang, tapi nanti gua pastiin dia bakal jadi milik gua"

Diujung jalan, seorang pria paruh baya berpakaian serba hitam telah merekam semua kejadian tersebut.

"Non harus tau tentang ini"

***

"Div"

"Mm?"

"Lu tau gak soal kak Revan putus?"

"Tau" jawab Nadiva tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone

"Dari siapa?"

"Pacar"

"Ish kok lu gak kasih tau gua sih"

Nadiva mematikan handphone nya.
"Ini mau gua kasih tau, tapi lu nya udah nanya duluan"

"Mereka putus gara-gara apa ya?"

"Katanya sih kak Revan itu gak tahan sama sifat posesif nya kak Claudia, makanya diputusin"

"Tapi gua ngerasa aneh sama kak Revan"

"Aneh kenapa?"

"Dia kayak gak suka gitu kalo Ari deket-deket sama gua. Malah mereka berdua hampir ribut"

"Cemburu kali"

"Hah, maksud nya?"

"Hel lu kalo jadi cewek peka dikit kenapa sih, waktu itu lu suka kan sama dia nah sekarang kebalikannya"

***

"Gua gak suka ya lu deket-deket sama Rachel"

"Selagi bukan milik siapa-siapa gua berhak dong deketin dia"

Claudia melempar asal handphone miliknya. Ia juga tak perduli mau retak atau tidak handphone tersebut.

"Kalian liat sendiri kan mereka malah ngerebutin si cewek cupu. Apa hebatnya sih dia!"

"Yang tenang dong Clau kalo lu emosi kaya gini yang ada lu gak bisa berpikir jernih" sahut Dian yang sedang mengoleskan masker di wajahnya

"Gimana gua bisa tenang coba lama-lama makin bikin gua emosi aja!"

Gadis Senja [On Going]Where stories live. Discover now