CHAPTER 20

46 19 0
                                    

Saat ini Rachel sedang berada di kelas
sendirian. Ia berangkat lebih cepat dari biasanya.

Karna masih sepi, dirinya pun
mengalihkan nya dengan bermain
handphone saja sambil menunggu
teman sebangku nya datang.

Namun tak lama kemudian seorang
Ari masuk ke kelas dan berjalan santai menuju tempat duduknya.

Hening.

Hanya itu yang di rasakan mereka saat ini.

Pasalnya mereka hanya berdua di
kelas ini, dan belum sama sekali ada
murid lain yang datang.

"Lagi-lagi si cowok aneh itu" batin Rachel menggerutu.

Saat Rachel sedang merasa jengkel
namun beberapa detik kemudian
dirinya menoleh perlahan kepada Ari dan benar saja dugaan nya bahwa
laki-laki itu sedang menatapnya
dengan wajah yang tidak bisa Rachel
artikan.

Rachel sudah tidak tahan karna
ulahnya, ia pun segera berdiri dan
berjalan menuju keluar kelas.

Saat diluar kelas ia tak henti henti
menghentakkan kakinya akibat
kekesalan nya terhadap sikap aneh Ari.

"Kenapa sih tuh cowo gak ada abis
abisnya dari kemaren ngeliatin gua
terus. Lagian ngapain juga sih pake
acara sekolah disini ngeribetin aja sih" ucapnya kesal.

Untungnya koridor sekolah belum
terlihat begitu ramai hanya beberapa
orang saja yang berlalu-lalang.

Jadi Rachel tak perlu menanggung malu karena sedang berbicara sendiri.

Dirinya pun kemudian duduk di kursi
depan kelas yang sudah di sediakan.

Akhirnya orang yang Rachel cari dari
kemarin baru saja datang.

Seseorang yang telah mencuri hatinya
yaitu adalah Revan.

Tanpa pikir panjang dirinya segera
menghampiri laki-laki itu.

"Kak?"

"Eh Rachel, ada apa?"

"Boleh ngomong bentar gak"

"Oh iya boleh, dimana disini?"

"Di taman belakang aja kak"

"Oke"

Revan pun menoleh kearah kedua
teman nya yang masih berada disini
dan menyuruhnya untuk duluan saja
ke kelas.

****

"Mau ngomong apa hel?"

"Kak Revan udah kasih tau ke kak Claudia tentang yang kemarin?"

"Belum, aku emang belum ngasih tau ke siapa siapa. Emangnya kenapa?"

"S-sebaiknya kakak kasih tau
secepetnya ke kak Claudia sama temen temen kakak"

"Iyaa kebetulan nanti juga aku mau
cerita ke mereka"

Tiba tiba saja Claudia datang dan
langsung saja merangkul lengan Revan.

"Halloo sayang"

Lalu kemudian Claudia memandang sinis kepada Rachel yang hanya diam saja saat dirinya datang.

"Emm. Revan sayang, lebih baik kita
pergi aja yuk dari sini"

"Nanti dulu ya, aku lagi ngobrol
sebentar sama Rachel"

"U-udah kok kak aku cuman pengen
nyampein itu aja kal-"Ucapan Rachel tiba tiba di potong saja oleh Claudia.

"Dah selesai kan?, Gak usah basa basi
lagi deh, mending sekarang lu cepet
pergi dari sini. Enek tau gak liat muka
lu lama lama!"

Perkataan yang di ucapkan oleh Claudia benar benar menusuk sekali bagi Rachel.

"Hush, jangan kayak gitu dong sayang. Di jaga omongannya"

Yang di peringatkan hanya
mengacuhkan dengan membuang wajah ke arah lain.

"P-permisi kak mau ke kelas"

"Lho hell!"

Rachel hanya berjalan dengan cepat
tanpa mengubris panggilan dari Revan.

Saat ini ia sangat kesal. Dirinya tidak
habis fikir, bagaimana bisa Revan berpacaran dengan seorang
perempuan jahat seperti Claudia.

Saat ia ingin memasuki kelas tiba tiba
tangannya di cekal oleh Ari.

Rachel berdecak kesal.

"Lu lagi lu lagi. Gua bosen tau gak gua liat muka lu"

Ari tersenyum.
"Tapi gua gak bosen tuh liat muka lu tiap hari."

Ingin rasanya Rachel melempar
laki-laki ini ke jurang sekarang juga.

"Lagian lu kenapa sih marah marah
mulu kalo ketemu gua, niat gua kan
mau kenal ama lu"

"Eh, lu tuh orang asing yang dateng tiba tiba di hadapan gua, bikin ribet aja deh lu, Udah gitu pake acara sekolah disini lagi terus sekelas ama gua. Ihh mimpi apa gua semalem astagfirullah"

Begini lah Rachel kalau badmood nya
sudah muncul.

"Tapi lu seneng kan gua sekolah disini, udah gitu bisa sering sering ketemu sama gua yaa kan?" Ucapnya seraya menaikturunkan alis.

Rachel mengelengkan kepala.
Benar benar orang ini sudah tidak
waras.

"Susah ya ngomong ama orang aneh
kayak lu ngabisin tenaga gua doang, Minggir lu!"

Saat Rachel melenggang pergi dan
yang di tinggalkan malah semakin
mengembang senyumannya.


Sebenarnya apa yang sedang
direncanakan oleh Ari pada Rachel?.

Gadis Senja [On Going]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن