CHAPTER 5

116 66 4
                                    

Malam hari..

Rachel sedang sudah berusaha tidur
tiba tiba ia memikirkan kata kata yang di ucapkan oleh Revan sejak dari tadi.

Ia pun merasa kesal sendiri.

"Kenapa si lu ini, pliss laa gua mohon
jangan terlalu geer kak Revan itu cuma kakel lu rachelll bukan siapa siapa lu. Tapi masa iya gua suka sama dia?, Ah udahlah mending gua makan deh daripada mikirin dia".

Itulah Rachel kalau sedang kesal pasti
melampiaskan pada "makanan".

***

Rachel sudah dalam perjalanan menuju sekolah.

Tiba tiba di pertengahan jalan
dirinya berhenti.

"Aduhh kenapa si ni sepeda" dia segera mengecek sepedanya.

Dan benar saja ban belakang
sepedanya kempes.

"Yahh kempess, masa gua harus
nuntunin sii duh gimana ya" keluh
Rachel.

Sebuah ide muncul di kepala rachel.

"Ini kan masih agak pagian apa gua
telfon Nadiva aja ya minta bantuan,
dia kan belom berangkat kalo jam
segini mah"

Rachel pun segera mengetik nomor Nadiva untuk minta bantuannya.

"Ko ga diangkat si ayo dong divv"
jujur ia sangat panik saat ini.

Saat Rachel menunggu Nadiva
mengangkat telfonnya, tiba tiba
ada seseorang yang menggunakan mobil berwarna hitam berhenti di hadapan rachel.

"Siapa ya?" Tanya Rachel dengan wajah selidik

And what!!

Ternyata dia adalah..

Revan,laki laki yang membuat Rachel
Akhir akhir ini menjadi mati gaya saat dihadapan nya.

"Kenapa sepeda nya?" Suara Revan
seolah membuat jantung Rachel mau
copot.

Diam saja, mematung tak ada
pergerakan seolah sedang dikendalikan itulah situasi yang dialami Rachel saat ini.

"I-inii ban sepeda saya kempes dan
sa-saya gatau mau ngapain sekarang"
ampun deh hell perkataan macam apa itu.

"Ohh. iyaudah bareng gua aja, sepeda
lu biar gua panggil orang buat kesiní"
Ucap Revan sambil tersenyum ramah
kepada nya.

Kira kira apa yang akan Rachel
lakukan? Terima kah ajakan dari
Revan atau tidak?

Next episode!
jangan lupa di vote yoo
luvv untuk kalian<3

Gadis Senja [On Going]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ